GELORA.CO - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya ditantang untuk pindah negara jika Prabowo Subianto menang Pilpres 2019.
Tak disangka, Yunarto Wijaya pun menerima tantangan tersebut dan pindah dari Indonesia jika Jokowi kalah. Hal itu disampaikan Yunarto Wijaya, di akun Twitter miliknya, @yunartowijaya, Selasa (2/4/2019).
Tantangan itu berawal dari Tweet Fahri Hamzah soal kampanye para capres-cawapres. Fahri Hamzah memposting dua foto yang ia klaim sebagai kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 01 dan 02.
Pada foto yang ditulis Kampanye 01, tampak seseorang sedang memegang sesuatu berwarna merah di tangan kanannya yang ia sodorkan ke penonton di bawah panggung. Pria itu tampak mengenakan baju putih dan peci hitam.
Bagaimana petahana bisa menang?Di kampanye 01, money politics dari atas panggung.Di kampanye 02, rakyat menyumbang kepada calon. Gerakan massa menyumbang @prabowosan @sandiuno menunjukkan arus balik dari bawah....#sudahtamatbos pic.twitter.com/WmNx7JuXkp
— #2019WAJAHBARU (@Fahrihamzah) April 2, 2019
“Bagaimana petahana bisa menang?
Di kampanye 01, money politics dari atas panggung.
Di kampanye 02, rakyat menyumbang kepada calon.
Gerakan massa menyumbang @prabowosan @sandiuno menunjukkan arus balik dari bawah….#sudahtamatbos,” tulisnya.
Nah pada Tweet itu, pemilik akun @edimaha233 berkomentar sambil menandai akun Yunarto Wijaya.
Ia menulis, meski di survei Charta Politika Jokowi unggul 18 persen, namun ia berani taruhan kalau Yunarto Wijaya akan diam.
“Tenang bang.. di survei @yunartowijaya bang Jae masih unggul 18%.. tapi saya ajak taruhan mingkem dia,” tulisnya.
Tantangan itu kemudian ditanggapi oleh Yunarto Wijaya. Ia siap taruhan dengan pemilik akun tersebut.
“Yuk saya terima taruhannya…
sebutin berapa, saya ikut…
saya tunggu…,” tulis Yunarto Wijaya.
Pada Tweet Yunarto Wijaya tersebut, ada lagi pemilik akun @TaufanHikmat yang menjawab tantangan Yunarto Wijaya. Tapi bukan taruhan uang yang ia sanggupi, melainkan pindah negara jika jagoannya kalah di Pilpres 2019.
“Yu tak sama saya? berani tarohan? berani ga kalau jae kalah ente pindah ke negara komunis?,” tulis akun tersebut.
Tantangan itu pun disanggupi oleh Yunarto Wijaya, namun dengan alasan hal itu berlaku juga bagi si penantang.
Yakni, jika Prabowo kalah di Pilpres 2019, pemilik akun @TaufanHikmat juga harus pindah dari Indonesia.
“Ok saya terima, berlaku buat anda juga ya?,” tulis Yunarto Wijaya.
Alih-alih mengingatkan Yunarto Wijaya, ia menyarankan agar Direktur Charta Politika itu pindah ke China atau Korea Utara.
Namun ia tak menjawab tantangan Yunarto Wijaya sebagai syarat taruhan tersebut.
Ia tak menyanggupi, kalau dirinya juga akan pindah negara jika Prabowo yang kalah.
“Catat yg tak,pkknya jae kalah ente pindah ke negeri komunis mau china atau korut,” katanya.
Yunarto Wijaya pun menegaskan Tweet yang sebelumnya.
“Berlaku buat anda juga ya? serius kita jadikan ini bukti… saya serius…,” katanya menegaskan.
Tantangan itu pun disanggupi pemilik akun tersebut.
“Ok tak deal ya
China atau Korut ya,” tulisnya.
Yunarto Wijaya pun menyetujui taruhan itu.
“Sip… Screenshot sudah…,” tulisnya. (*)