GELORA.CO - Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain angkat bicara terkait fitnah yang menimpa Ustadz Abdul Somad atau UAS.
UAS difitnah memiliki tiga istri dan selingkuhan. Tiga istri UAS yakni Masyitoh, Mellya Juniarti, dan Diana Tabrani.
Fitnah itu diumbar melalui akun Twitter mantan Sekretaris BUMN, Said Didu yang sebelumnya dibobol hacker.
Sang hacker lantas membuat cuitan mengejutkan. Ia menyebut UAS selingkuh dengan Diana Tabrani karena tidak puas dengan istri pertama dan keduanya.
“Diana Tabrani adalah selingkuhan UAS hasil operasi dari tim intel prabowo untuk jebak UAS dijeratan CINTA. Tujuan utama Diana Tabrani adalah agar UAS Takluk dengan CINTA nya dan Akhirnya dapat dikondisikan dukung PRABOWO dengan sejumlah MAHAR Milyaran Rupiah,” cuitnya.
Tengku Zulkarnain menyatakan bahwa cuitan itu adalah fitnah keji. Ia menyebut UAS sebagai adik angkatnya dan Diana adalah adik sepupunya.
“Telah diretas akun milik Said Didu dan kemudian dipakai untuk memfitnah Adik angkat saya al Ustadz Abdul Shomad berselingkuh dengan adik sepupu saya Dr. Diana Thabrani binti (paman saya) Prof. Dr. Thabrani Rab, tokoh besar Riau,” kata Tengku Zulkarnain, melalui akun @tengkuzulkarnain.id, Minggu (14/4).
Tengku Zulkarnain lantas membeberkan sosok Diania. Ia menyebut Diana adalah suami dari Sayyid Luqman.
“Perlu kaum muslimin ketahui bahwa setiap ada acara yang bersamaan antara adik sepupu saya Dr Diana dgn Tabligh Akbar adik angkat saya al Ustadz Abdul Shomad di manapun saja, maka suami beliau, adik Sayyid Luqman akan menemani Dr Diana,” tambahnya.
“Beberapa kali kami secara kebetulan malah pernah berada dalam satu hotel dengan adinda Luqman dan isteri beliau yang ikut acara adinda ustadz Abdul Somad,” katanya.
Tengku Zulkarnain menambahkan, fitnah UAS seperti disengaja setelah ulama kondang asal Pekanbaru Riau itu menyatakan dukungannya kepada capres 02, Prabowo Subianto.
“Kami benar benar heran kenapa dalam keadaan Pemilu dan Pilpres ini banyak peretasan akun terjadi. Dan, sialnya akun yang diretas rata rata adalah mereka yang tidak pro Petahana. Belum terdengar adanya peretasan akun milik pendukung beliau sama sekali,” katanya.
Tengku Zulkarnain lantas mempertanyakan peran Tim Cyber Negara yang menghabiskan dana rakyat sebanyak Rp2 triliun.
“Kami ingin mempertanyakan tim cyber negara yang menghabiskan dana rakyat 2 triliun rupiah itu, dan Tim Cyber Mabes Polri. Apakah keduanya tdk bisa mengusut dan melindungi akun warga negara Indonesia, meski (maaf) mereka oposisi?,” tambah Tengku Zulkarnain.
“Semakin ke sini kehidupan demokrasi kenapa semakin bejat? Mustahil manusia ber-Pancasila bejat begitu,” tandas Tengku Zulkarnain.[psid]