GELORA.CO - Debat kedua yang berlangsung 15 Februari lalu menjadi momentum bagi Prabowo melontarkan gagasannya seputar energi, pangan dan sumber daya alam (SDA). Selama debat, Prabowo menitikberatkan pada persoalan impor, infrastruktur, mahalnya tarif lisrik, hingga janjinya soal swasembada pangan.
Adapun debat saat itu hanya menghadirkan calon presiden saja. Berikut adalah sejumlah janji yang disampaikan Prabowo:
1. Turunkan Harga Listrik, Bahan Pokok, dan Harga Pupuk
Prabowo mengungkapkan sejumlah janji yang bakal direalisasikan jika diberikan amanah sebagai orang nomor satu Indonesia. Jika menang, dirinya akan menurunkan harga listrik dan harga bahan pokok.
“Kami harus segera menurunkan harga listrik dan bahan pokok sampai dengan harga pupuk,” katanya.
Prabowo juga mengatakan akan menjamin ketersediaan pangan di Indonesia. Caranya bakal menggodok sektor kemandirian agar lebih swasembada.
“Kami kalau berkuasa nanti Insyaallah dapat mandat dari rakyat, kami akan menjamin pangan tersedia dengan harga terjangkau untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo.
2. Jamin Kesejahteraan Produsen Pangan
Selain ketersediaan pangan, Prabowo juga berjanji menjamin kesejahteraan hidup produsen pangan dengan penghasilan yang sesuai. Menurut Prabowo, petani, peternak, penambak, nelayan dan profesi lainnya harus mendapatkan imbalan penghasilan yang setimpal.
“Kita akan menjamin bahwa produsen, petani harus mendapatkan imbalan yang memadai. Kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Kita harus swasembada pangan, energi dan air agar kita bisa survive sebagai bangsa,” tegas Prabowo.
3. Janji Swasembada Pangan, Energi, dan Air
Prabowo Subianto berkomitmen membawa bangsa Indonesia untuk swasembada pangan, energi dan air. Bagi Prabowo, swasembada tiga sektor tersebut menjadi penting lantaran sebagai tolak ukur keberhasilan bangsa.
“Kita harus swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air, agar kita bisa survive sebagai suatu bangsa,” kata Prabowo dalam paparannya.
Mengutip data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Prabowo menyatakan, tolak ukur keberhasilan bangsa harus memenuhi ketiga unsur tersebut. Atas dasar itu, dia berjanji menjamin dalam pemerintahannya akan membenahi ketiga sektor tersebut.
“Kami akan menjamin pangan tersedia dalam harga terjangkau bagi seluruh rakyat indonesia. Kita akan menjamin bahwa produsen, petani harus mendapatkan imbalan yang meemadai. Kami juga harus segera menurunkan harga listrik, dan bahan pokok sampai dengan harga pupuk,” tuturnya.
Dirinya pun berjanji akan membuat bangsa Indonesia berhasil dengan memenuhi pangan, energi, dan air tanpa impor.
4. Jaga Kekayaan Indonesia Agar Tidak Jatuh Ke Negara Lain
Prabowo mengatakan, pihaknya berjanji akan mengamankan sumber ekonomi di Indonesia. Dia ingin memastikan bahwa kekayaan Indonesia tak mengalir ke luar negeri.
“Kita akan jaga pundi-pundi bangsa Indonesia. Supaya kekayaan kita tidak mengalir ke luar negeri. Masalah pokok kita adalah kekayaan tidak tinggal di republik kita,” katanya.
Menurut Prabowo, masalah yang sedang dihadapi saat ini adalah kekayaan bangsa Indonesia sebenarnya tidak ada di Indonesia dan dia mengajak seluruh bangsa untuk mencari pemecahan masalah.
5. Infrastruktur Untuk rakyat, Bukan Rakyat Untuk Infrastruktur
Prabowo mengkritik pembangunan proyek infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut dia, infrastruktur harus ditujukan dan digunakan sepenuhnya untuk rakyat.
Sebagai contoh, dia menyinggung soal penggelontoran dana infrastruktur yang belum matang. Bagi Prabowo, dibutuhkam perencanaan matang sehingga tidak membuat banyak utang.
“Bagaimanapun kita harus mencadangkan biaya untuk ganti rugi kepada masyarakat yang tanahnya diambil atau memindahkan kehidupan mereka. Tidak bisa serta merta, mereka dirampas tanahnya tanpa ada penyaluran dan pengalihan kehidupan mereka,” kata Prabowo.
Prabowo menambahkan, pemerintah harus melakukam pendekatan secara lebih humanis kepada rakyat. “Saya selalu bicarakan bahwa infrastruktur sangat sangat penting, tapi tentunya infrastruktur harus berorientasi kepada kepentingan yang besar,” tutupnya.
6. Manfaatkan Kelapa Sawit Untuk Menjadi Biofuel dan Biodiesel
Prabowo mengatakan, akan menggenjot produksi minyak kelapa sawit (cruel palm oil/CPO) untuk bisa mencapai swasembada di bidang energi supaya mengurangi ketergantungan impor.
Seperti diketahui, saat ini pemerintahan era Joko Widodo terus menggenjot produksi Biodiesel 20 (B20) untuk dapat mengurangi ketergantungan impor minyak. Prabowo menyebut, Indonesia masih kalah dengan negara Brasil yang yang sudah mencapai B90.
“Saya tanya kepada para ahli dan pengusaha saat ini benar (B20). Tapi dibandingkan dengan Brasil sudah capai B90. Kita mampu untuk swasembada. Kita bisa manfaatkan produk kelapa sawit kita untuk biodiesel dan membangkitkan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, akan memanfaatkan semua produk kelapa sawit menjadi biofuel dan biodiesel. Hal itu demi meningkatkan pendapatan petani.
“Kita bisa meningkatkan harga dan juga kita harus konsekuen untuk meningkatkan kesejahteraan mereka PIR harus dilaksanakan. Ya pola PIR yaitu Perkebunan Inti rakyat dan harus kita ubah tidak 20 persen untuk 80 persen adalah plasma 20 persen inti,” ungkapnya.
7. Disiplinkan Perusahaan Besar Untuk Hadapi Masalah Lingkungan
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengeluhkan adanya perusahaan-perusahaan yang kerap melakukan pelanggaran lingkungan hidup. Untuk itu Prabowo mengaku, jika diberikan mandat menjadi kepala negara di 2019 ini, dia akan lebih tegas kepada para pelaku pencemaran lingkungan.
“Bila saya diberi mandat untuk memimpin pemerintah di Republik Indonesia, saya akan melakukan penegakan hukum. Harus dilaksanakan dengan tegas terhadap perusahaan-perusahaan yang tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan,” ujarnya.
Menurut Prabowo, di sejumlah wilayah, perusahaan-perusahaan yang beroperasi banyak yang menimbulkan limbah. Tak hanya itu, mereka banyak yang mangkir dari kewajiban membayar pajak.
“Jadi, itu ada yang sebenarnya dan kongkalikong, patgulipat dengan pejabat-pejabat. Sehingga sering lolos dari kewajiban-kewajibannya,” ungkapnya.
Prabowo pun ingin supaya pemerintahan ini bisa bersih. Tidak ada permainan di belakang layar, bagi para pelaku pencemaran lingkungan.
Selanjutnya, Prabowo juga mengatakan akan memisahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, apabila dipercaya menjadi kepala negara bersama Sandiaga Uno.
“Sebagai contoh saya akan pisahkan. Menteri Kehutanan kok dijadikan satu sama Lingkungan Hidup? Kementerian Lingkungan Hidup harus mengawasi departemen kehutanan. Kok jadi satu? Jadi, ini segera kami akan pisahkan. Sehingga, Kementerian Lingkungan Hidup benar-benar akan menegakkan masalah lingkungan hidip. Tidak jadi satu. Ini sering jadi masalah,” tuturnya.
Selain itu untuk urusan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), Prabowo memastikan tidak ada lagi kompromi. Semua harus berdasarkan pada prosedur yang berlaku. Tidak ada lagi jalan pintas.
“Ini izin akan kami perketat. Amdal akan kami laksanakan. Tidak ada jalan-jalan pintas untuk Amdal yang sangat cepat,” pungkasnya.[jpc]