GELORA.CO - Calon presiden petahana Joko Widodo menanggapi ancaman Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, yang akan mengerakan people power atau kekuatan massa jika terjadi kecurangan pada pemilu 2019. Menurut Jokowi, sebaiknya jangan menakut-nakuti rakyat maupun pemerintah karena seluruh proses ada mekanisme hukumnya.
"Jangan ginilah ya. Jangan menekan dengan cara menakut-nakuti rakyat, nakut-nakuti pemerintah. Semua itu ada mekanismenya. Ada Undang-Undang-nya ada aturan hukumnya," ujarnya usai kampanye terbuka di Aimas Convention Center, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin 1 April 2019.
Jokowi mengemukakan, jika ada hal-hal yang dianggap curang bisa dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Karena seluruh proses dalam pemilu sudah ada mekanisme hukum dan diatur dalam Undang-Undang.
"Pemilu-nya aja belum kok sudah teriaknya seperti itu. Kalau ada kecurangan silakan dilaporkan ke Bawaslu," tegas Jokowi lagi.
Jikalau pun ditemukan ada unsur pidana dalam pesta demokrasi itu, Jokowi menyarankan untuk melaporkan ke pihak yang berwenang yaitu Kepolisian.
"Kalau ada unsur pidana laporkan ke polisi. Mekanismenya kan itu. Ini pesta demokrasi. Harusnya senang gembira. Jangan menakut-nakuti orang yang sedang gembira," tuturnya.
Amien Rais, sebelumnya melontarkan ancaman akan menggunakan people power alias mengerahkan massa jika ada kecurangan di Pemilu 2019. Ancaman tersebut dilontarkan saat Apel Siaga 313 di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu, 31 Maret 2019.
Amien menekankan ucapannya ini karena ingin pemilu yang adil, damai, jujur, dan terbuka. [vva]