GELORA.CO - Gegap gempita Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (7/4) diyakini bakal menjadi pertanda positif bagi calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu.
Dilihat dari sejarah, calon presiden yang mampu meramaikan Gelora Bung Karno saat kampanye bakal berujung di kursi RI satu.
"GBK adalah barometer. Konstestan politik yang mampu memenuhi GBK biasanya keluar sebagai pemenang kontestasi Pemilu. Mulai dari Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi (Pilpres 2014) pernah merasakan atmosfer tersebut," kata Ketua Umum Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Gerindra, Nizar Zahro dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/4).
Nizar yang berada di organisasi sayap Gerindra ini berpendapat, kemenangan Jokowi pada 2014 silam terjadi karena pencitraan politik.
Namun kali ini yang ditunjukkan Prabowo-Sandi berbeda. Paslon 02 ini dianggap mampu menyatukan rakyat dari beragam agama hingga menyatu padu di GBK tanpa pencitraan.
"Saat ini atmosfer tersebut telah memenuhi kampanye Prabowo. Seisi GBK penuh sesak. Lautan manusia juga masih menjejali jalan-jalan menuju GBK," imbuhnya.
"Saat ini publik sudah sadar bahwa banyak janji politik (Jokowi) yang tidak terpenuhi. Publik yang sudah tersadar mengalihkan dukungan kepada Prabowo," sambungnya.
Juru kampanye nasional Prabowo-Sandi ini juga menegaskan bahwa terkumpulnya jutaan manusia di GBK sebagai wujud pola pikir rakyat yang sudah sadar politik.
"Satu juta orang yang memenuhi GBK adalah orang-orang yang sadar politik. Inisiatif datang ke GBK atas biaya sendiri. Tidak pengerahan. Semua berharap pemimpin baru untuk membawa Indonesia adil makmur," tegasnya.
Meski waktu pencoblosan kurang lebih masih satu pekan ke depan, namun baginya kemenangan sudah di tangan kubu penantang petahana.
"Pilpres 2019 telah selesai, kampanye Capres 01 pada 13 April 2019 di GBK akan menjadi ajang perpisahan Jokowi kepada para pendukungnya," tandasnya. [rmol]