GELORA.CO - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, menyindir pernyataan calon presiden petahana, Joko Widodo, agar menyambut pemilu dengan rukun dan jangan marah-marah. Ia pun mengingatkan pihak yang marah-marah justru Jokowi.
"Yang marah-marah di Yogya adalah presiden, yang melarang marah-marah capres 01," cuit Said Didu melalui akun twitternya @saididu, Senin 8 April 2019.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan dia kerap menjadi sasaran fitnah. Fitnah yang ditujukan kepadanya ini telah bermunculan sejak menjadi presiden pada 2014.
Jokowi memilih selama ini menanggapi semua fitnah yang ditujukan kepadanya dengan diam. Ia tak pernah membalas fitnah tersebut.
"Saya sebenarnya sudah diam 4,5 tahun. Difitnah-fitnah, saya diam. Dijelek-jelekin, saya diam. Direndahkan, saya diam. Dihujat, dihina, saya juga diam," ujar Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu pun menegaskan bahwa dia sudah tidak bisa diam lagi. Dia akan melawan.
Beberapa waktu setelah itu, karnaval budaya di Kota Tangerang, Banten, Minggu 7 April 2019, meminta masyarakat untuk menjalankan atau menyambut pemilu dengan benar; jangan sampai karena pemilu malah tidak rukun dan menimbulkan perpecahan.
"Pilpres harus rukun, jangan marah-marah. Siapa yang setuju? Kita jaga kerukunan dan persatuan, jangan sampai kita jadi enggak rukun. Kita harus jaga persaudaraan," ujarnya.
Yang marah2 di Jogya adalah Presiden, yg melarang marah2 Capres01— Muhammad Said Didu (@saididu) April 7, 2019
(*)