GELORA.CO - Pengakuan Pramono Ubaid Tanthowi, komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum) tentang terjadinya kesalahan input data dalam Sistem Informasi penghitungan Suara (Situng) di server KPU adalah sebagai akibat human error, mengundang reaksi dari berbagai kalangan.
Apalagi pengakuan itu baru muncul setelah dua hari Situng berlangsung dan media sosial ramai oleh protes warga yang menduga adanya kesengajaan dari oknum KPU untuk mencurangi hasil perhitungan suara di berbagai TPS.
Terkait soal itu, Lieus Sungkharisma, koordinator Rumah Aspiraasi Prabowo - Sandi juga melontarkan protes.
“KPU jangan mempermainkan emosi rakyat. Resikonya sangat besar. Berbahaya bagi bangsa dan negara ini,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima, Jumat (19/4).
Lieus mengaku pihaknya memang belum sampai pada kesimpulan adanya kesengajaan dari orang-orang di KPU terkait input data yang berbeda itu.
“Tapi jika dilihat dari polanya, kesalahan itu sepertinya disengaja. Sebagai bagian dari penggiringan opini publik,” katanya.
Lihat saja, tambahnya, sampai dua hari ini data yang terus di-upload di website KPU berasal dari TPS-TPS yang memenangkan pasangan capres 01. Sedangkan TPS yang memenangkan pasangan capres 02 stagnan.
Yang lebih buruk lagi, tambah Lieus, angka-angka yang diinput KPU itu berbeda dengan form C-1 yang resmi, yang dikirim para relawan Prabowo - Sandi.
“Ini sepertinya upaya yang terstruktur dan massif untuk mencurangi hasil Pilpres,” Tegas Lieus.
Ditambahkan Lieus, pihaknya paham hasil hitung cepat atau input data dari Situng di server KPU tidak menjadi pedoman penentuan kemenangan paslon. Sebab yang dipakai tetap saja hitungan manual.
“Tapi dengan memasukkan input data yang keliru di server KPU dan bisa diakses publik, itu sama saja dengan mempermainkan emosi rakyat,” kata Lieus.
“Pihak-pihak yang mendukung masing-masing calon akan saling ngotot mengklaim keunggulan capres yang didukungnya. Dan itu sangat berpotensi konflik. Padahal data Situng KPU itu tidak valid,” tambahnya.
Karena itu Lieus meminta seluruh staf dan komisioner KPU untuk tidak bermain-main dengan tanggungjawab yang dipikulkan negara kepada mereka.
“Orang-orang di KPU jangan sekali-kali mengkhianati amanah rakyat. Sekali mereka melakukan itu, maka ongkos yang dibayar negara ini akan sangat mahal,” katanya.
Lieus juga mengapresiasi kerja keras para relawan Prabowo-Sandi yang terus mengawal dan mengawasi proses penghitungan suara sejak dari TPS hingga ke server KPU.
“Para relawan itu telah mengabdikan waktu dan tenaganya untuk perobahan Indonesia yang lebih baik. Untuk cita-cita tercapainya Pemilihan Umum yang jujur dan adil. Jadi saya mohon kepada KPU, jangan sekali-kali mengkhianati pengabdian rakyat yang tulus itu,” kata Lieus. [rm]