GELORA.CO - Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin), Kwik Kian Gie bercerita sempat memperingatkan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri terkait pembicaraan mengenai rencana penjualan Indosat.
Cerita itu disampaikan Kwik Kian Gie saat menjadi narasumber di acara Indonesia Business Forum di tvOne, Rabu (3/4/2019).
Kwik Kian Gie mengungkapkan peringatan itu ia sampaikan saat ia menjabat Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Ketika Indosat mau dijual, saya (masih menjabat) Menteri Bappenas, saya lapor kepada Presiden Megawati untuk stop, oleh Pak Laksamana Sukardi anggota kabinet yang sama," papar Kwik Kian Gie.
"Sebab semua pembicaraan akan bocor, semua pembicaraan presiden semua akan terekam," jelasnya.
Kwik Kian Gie mengatakan, saat itu Megawati sempat menyangsikan peringatan tersebut.
Hal itu lantaran Megawati menganggap Kwik Kian Gie bukan ahlinya di bidang tersebut.
Namun, Kwik Kian Gie menyebut bahwa peringatan itu ia sampaikan atas permintaan tokoh sistem komunikasi satelit domestik Palapa, mendiang Iskandar Alisjahbana.
"Saya diminta oleh almarhum Prof. Iskandar Alisjahbana yang ketika itu tokoh nomor satu dalam bidang satelit," jelas Kwik Kian Gie.
"Beliau sendiri mempunyai satelit sendiri dan kaya karena itu. Tetapi (peringatan itu) tidak dihiraukan sama sekali, why?" sambungnya.
Kwik Kian Gie menduga saham Indosat tetap dijual sebab ada pengaruh kuat dari asing.
"Maka ada dugaan atas dasar akal sehat bahwa sejak tahun 1967, pengaruh asing itu luar biasa," jelas Kwik Kian Gie.
Ia menegaskan bahwa pengaruh asing tersebut sampai saat ini masih dirasakan.
Kendati mengatahui detail mengenai penjualan Indosat, Kwik Kian Gie tak mau untuk membeberkannya.
"Saya tahu semua detailnya bagaimana pendiktean dilakukan di restoran mana, di Singapura, saya tahu semuanya, dan siapa orang yang mendikte," ungkap Kwik Kian Gie.
"Tapi saya tidak bisa kasih tahu orangnya," pungkasnya yang disambut tepuk tangan penonton di dalam studio.
Simak dari menit 6.43.
Dikutip dari Kompas.com, Indosat didirikan tahun 1967 dan mulai beroperasi tahun 1969.
Saat itu, perusahaan mengalami beberapa kali pergantian kepemilikan dan tujuan bisnis.
Kemudian tahun 1980, pemerintah Indonesia membeli seluruh saham Indosat dan resmi menjadi BUMN.
Namun, pada akhir 2002, pada pemerintahan Megawati, 40 persen lebih saham Indosat dijual ke Singapore Technologies Telemedia (STT) asal Singapura.
Lalu pada Juni 2008, STT menjual seluruh sahamnya di Indosatkepada Qatar Telecom asal Qatar (yang kini bernama Ooredoo).[tribun]