GELORA.CO - Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jansen Sitinadon menanggapi pernyataan ancaman Anggota Dewan BPN, Amien Rais yang akan menggerakan massa (people power) bila terjadi kecurangan dalam Pemilu 2019.
Tanggapan itu disampaikan Jansen dalam acara Mata Najwa di Trans7 yang tayang pada Rabu (3/4/2019).
Jansen menegaskan bahwa pernyataan ancaman Amien Raisdalam acara Apel 313 itu tidak untuk menakut-nakuti.
Terkait hal itu, lantas Jansen menyinggung soal tugas Mahkamah Konstitusi (MK).
"Pernyataan Pak Amien ini masuk diakal, jadi Mahkamah Konstitusi itu sekarang, kewenangannya hanya sebatas mengadili sengketa penghitungan suara," jelas Jansen.
"Makanya MK ini 'Mahkamah Kalkulator'," sambungnya.
Dirinya mengungkapkan, jika dugaan adanya aparatur tidak netral memang ada, maka itu bukanlah menjadi kewenangan MK untuk mendindak.
Oleh karena itu, menurut Jansen, satu-satunya jalan menyikapi aparat yang tidak netral yakni langsung turun ke lapangan.
"Kalau kecurangan itu terkait soal aparatur yang tidak netral, sistematis misalnya, yang disampaikan ini benar, karena itu bukan kewenangan MK," ungkap Jansen.
"Satu-satunya jalan adalah wilayahnya turun ke jalan, tinggal itu satu-satunya."
"Kalau MK yang dulu iya, dia bisa mengadili terkait persoalan terstruktur, sistemastis dan masif itu, terkait aparaturnya itu kalau misalnya dia tidak profesional tidak independen, ikut bermain gitu, ikut berkompetisi."
"Sekarang kebetulan kewenangan itu sudah tidak ada," tambahnya kemudian.
Untuk itu dirinya meminta kepada pihak 01 dan 02 untuk mendukung supaya aparat negara bersikap netral dalam menyikapi pemilu.
"Itu makanya yang sudah disampaikan Pak Amien ini, sekaligus kami pihak 01 dan 02 meminta aparatur netrallah. negara netrallah, toh ini pemilu kita bersama," tegas Jansen.
Pernyataan tersebut lantas disambut tepuk tangan riuh oleh para penonton dalam studio.
Ia kembali menegaskan bahwa pemilu 2019 ini bukan menjadi milik buku 01 mau pun 02, melainkan pemilu bersama.
Jansen berharap siapa pun presiden yang terpilih nanti, akan tetap menjadi presiden bersama.
Simak dari menit 6.20:
Sebelumnya, diberitakan dari Tribunnews, Amien Rais sempat mengancam untuk menggerakan massa (people power) jika terjadi kecurangan dalam pemilu.
Ancaman itu disampaikan Amien Rais saat mengikuti Apel Siaga 313 di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).
Acara tersebut digelar untuk mencegah terjadinya kecurangan Pemilu 2019.
"Kalau sampai tim kami bisa membuktikan ada kecurangan yang sistematis, terukur dan masif, kami akan bertindak tidak perlu lagu kami datang ke MK. Kami menggerakkan rakyat (people power)," kata Amien Rais.[tribun]