RR ke Mahfud: Gus Dur itu Mendamaikan Perbedaan, Jangan Bongkar lagi yang Lalu-lalu

RR ke Mahfud: Gus Dur itu Mendamaikan Perbedaan, Jangan Bongkar lagi yang Lalu-lalu

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Istilah garis keras dan ekstremis sudah pernah digunakan oleh ilmuwan Belanda bernama Snouck Hurgronje. Ia yang menyamar dengan nama Islami sengaja memecah belah Indonesia dengan dua kata tersebut. Siapa yang ingin merdeka, akan dicap sebagai ekstremis garis keras.

Demikian disampaikan oleh Ekonom Senior Rizal Ramli menanggapi pernyataan 'daerah garis keras' yang disampaikan Mantan Ketua MK Mahfud MD, merujuk pada sejumlah provinsi yang dimenangkan oleh Paslon 02 Prabowo-Sandi. 

Menurut RR, saat ini sudah bukan waktunya lagi mengungkit masa lalu, terlebih soal garis keras dan ekstremis. 

"Nah menurut saya, sudah tidak waktunya kita bicara hal begini. Mohon maaf Pak Mahfud, Gus Dur dengan masalah ini sudah selesai. Gus Dur itu mendamaikan perbedaan etnik, perbedaan agama. Jangan kita bongkar lagi yang lalu-lalu," ujar RR dalam program Catatan Demokrasi TvOne, Selasa (30/4). 

Ketimbang membahas soal garis keras, lanjut RR, lebih baik elite bangsa berbicara mengenai permasalahan bangsa, serta mencarikan solusi untuk masalah tersebut. 

"Gus Dur sudah selesaikan masalah ini, jangan dibuka-buka lagi. Kita fokus saja masalah riil yang dihadapi bangsa, kita cari solusinya," tutur RR.

Diketahui, Mahfud MD dalam salah satu wawancara menyebut daerah yang dimenangkan Prabowo-Sandi dulunya adalah daerah garis keras secara agama. Sejumlah provinsi disebut Mahfud, di antaranya Aceh, Sumatera Barat dan Jawa Barat. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita