GELORA.CO - Tentara harus netral dalam menghadapi pesta demokrasi rakyat. TNI tidak boleh berpihak sebagaimana yang diamanatkan UU.
Tragedi tahun 1965 merupakan contoh nyata bahwa keterlibatan TNI dalam politik bisa membuat Indonesia kacau.
Ekonom senior DR Rizal Ramli bahkan mengingatkan publik untuk membaca kembali buku karya wartawan senior yang juga pakar militer Indonesia, Salim Said.
Dalam salah satu bukunya, Salim menguraikan mengenai peranan militer, terutama TNI Angkatan Udara dalam sejarah perpolitikan Tanah Air di tahun 1965.
"TNI AU sangat berpihak pada waktu itu, jadi jangan diulangi lagi oleh yang sekarang," kata Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat pagi (12/4).
Menurut Rizal Ramli, dengan membaca kembali buku Salim Said, maka tentara bisa terus berpihak kepada rakyat dan kepentingan RI. Salah satu buku berjudul Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto, Salim Said turut mengulas mengenai AU dan Gestapu dalam satu bahasan.
"Bukan partisan orang per orang," pungkas sosok pria yang akrab disapa RR itu. Sang penulis buku dimaksud, Salim Said, yang duduk di sebelah RR mengangguk-angguk. [rm]