Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Tak Usah Posting soal Politik di Medsos

Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Tak Usah Posting soal Politik di Medsos

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Pasca-Pemilu 2019, informasi di media sosial (medsos) bereda cepat. Terutama berkaitan dengan hasil Pilpres dan Pileg 2019.

Postingan tersebut, selain memperkeruh suasana juga menyebabkan kebingungan di masyarakat. Karena itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, meminta masyarakat Jabar tidak memposting soal politik di akun medsos.

"Di Jabar ini, pemilu kemarin aman kondusif. Untuk itu di medsos pun harus kondusif, jangan terbawa arus informasi yang tak benar," kata Emil, sapaan akrab Gubernur seusai silaturahmi bersama ormas, LSM, ulama, dan Forkominda Jabar di Mapolda Jabar, Senin (22/4/2019).

Emil mengemukakan, bahwa hanya Provinsi Jabar yang memiliki tim Sapu Bersih (Saber) Hoax. "Provinsi ini memiliki tim Saber hoax, dan ini menjadikan indikator agar Jabar terbebas hoax. Pemilu ini membelah masyarakat. Kepada media juga, beritakan informasi yang baik dan benar di masa pascapemilu ini," ujar Emil.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto meminta masyarakat di Jabar tidak terprovokasi ajakan turun ke jalan yang beredar di media sosial (medsos). Dia meminta masyarakat bersikap tenang tanpa harus ke jalan.

"Di media sosial kalau kita telaah, ada konten-konten tidak menyejukan, terkesan provokasi. Kita harus hormati undang-undang. Maka yang kita lakukan secara konstitusi, jangan turun ke jalan untuk sama-sama ke kantor KPU. Ada mekanismenya," ujar Agung.

Agung menuturkan, permasalahan pemilu ada mekanisme hukumnya. Apabila ada temuan, bisa dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan ke sentra Gakumdu hingga ke polisi apabila terjadi tindak pidana. "Kalau ada permasalahan hukum, ada mekanisme hukumnya. Itu yang benar dan diatur undang-undang," tutur Kapolda.

Dia meminta kepada tokoh masyarakat dan agama untuk mengimbau masyarakat tak turun ke jalan. "Ajakan turun ke jalan ramai-ramai tidak usah. Saya imbau, bukan mekanisme mengerahkan massa, itu tidak boleh," tegas Agung.

Sedangkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat mengajak seluruh elemen masyarakat kembali merajut kebersamaan, persatuan, dan kesatuan seusai Pilpres 2019. 

FKUB juga mengajak masyarakat bersabar menunggu hasil resmi dari KPU. "Bagi FKUB, tiada pengindahan yang punya artian tinggi kecuali berguna, merajut kembali harmoni, merajut kembali kebersamaan. Karena itu, marilah saat ini kesampingkan perbedaan pandangan politik yang bisa menimbulkan ketegangan," kata Ketua FKUB Jabar Rafani Achyar di tempat sama. 

Rafani mengajak masyarakat khususnya di Jabar untuk merajut ukhuwah Islmiyah, insaniyah, dan watoniyah. "Kalau tiga ukhuwah kembali kita rajut, maka apapun, siapapun yang jadi pemenang pilpres dan pileg itu semua untuk kejayaan negara," kata Rafani. 

"Harapan kami untuk FKUB di Jabar mari pupuk semangat persaudaran, tumbuhkan kembali persaudaraan ukhuwah, rasa nasib sepenanggugan anak bangsa di negara tercinta ini," ujar dia. 

Rafani menuturkan saat ini pihak KPU tengah melakukan penghitungan suara. Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap bersabar menunggu hasil dari KPU. 

"Hasil pemilu sampai hari ini masih menunggu proses penghitungan yang resmi yang dilakukan KPU. Karena itu FKUB mengimbau dan mengajak ke seluruh komponen masyarakat yang mungkin sampai saat ini ada sedikit gonjang-ganjing, sisa ketegangan, maka dari itu kita tunggu penghitungan atau real count KPU," pungkas dia. agus warsudi. [snd]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita