GELORA.CO - Komitmen pro kerakyatan ditegaskan calon presiden Prabowo Subianto dalam Kampanye Akbar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (7/4).
Ketua umum Gerindra itu menjadikan ekonom senior DR Rizal Ramli sebagai simbol pembela rakyat dalam acara tersebut.
“Seperti diketahui, dalam rapat akbar di GBK, Senayan, Jakarta, pagi tadi, Prabowo Subianto meminta Rizal Ramli menurunkan tarif listrik dalam 100 hari pertama pemerintahannya,” kata praktisi media yang juga wartawan senior, Arief Gunawan di Jakarta, Minggu (7/4).
Menurutnya, permintaan ini mengingatkan publik pada kapasitas para menteri di era Sukarno dulu, yang umumnya menjadi simbol pro rakyat dan memiliki legacy.
Seperti Ir H Djuanda yang dikenal dengan legasi berupa Deklarasi Djuanda, yang berkaitan dengan teritorial laut Indonesia. Kemudian dr Leimena dengan konsep pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan Ali Sadikin sebagai Menteri Kemaritiman, hingga Roeslan Abdulgani.
Secara esensi mereka mampu melakukan terobosan, bukan sebagai menteri biasa yang hanya bermental pegawai atau pesuruh.
"Menteri-menteri pada masa itu umumnya berjiwa pejuang dan Rizal Ramli memiliki jiwa seperti itu. Prabowo juga demikian," kata Arief.
Dia percaya Rizal Ramli sebagai ekonom simbol pro rakyat akan sangat bersinergi dengan Prabowo Subianto yang selama ini memang mencita-citakan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Kedua-duanya merupakan figur harapan rakyat dan saling memiliki chemistry yang positif.
"Permintaan Pak Prabowo kepada Rizal Ramli itu ibarat ijab kabul kedua tokoh yang sama sepakat untuk berjuang demi kejayaan Indonesia," tandas Arief. [rmol]