GELORA.CO - Capres petahana Jokowi diperkirakan akan kalah telak dalam ajang kompetisi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pengamat hukum dan politik dari The Indonesian Reform, Martimus Amin mengatakan indikasinya jelas janji-janji kampanye Jokowi pada Pilpres 2014 lalu tidak ada satu pun terbukti.
"Kini ditambah lagi serentetan kasus OTT KPK terhadap pendukung utamanya," kata Amin, Jumat (12/4).
Ia mencontohkan, penangkapan anggota DPR, Romahurmuziy alias Romi atas dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama. Juga temuan bukti ratusan ribu amplop gratifikasi senilai miliaran rupiah dalam rangkaian OTT Bowo Sidik Pangarso. Amplop-amplop berduit itu diduga untuk menyuap rakyat memilih Bowo Sidik dan capres 01.
Teranyar puluhan kantong berisi kertas suara atas nama caleg parpol pendukung dan nama paslon nomor urut 01 tercoblos yang ditemukan terjadi di Malaysia.
"Tentu saja membuat pemilih menarik dukungan memilih Jokowi karena tidak mau terimbas stigma negatif. Sehingga dapat dipastikan akan terjadi arus perpindahan suara besar-besaran pemilih Jokowi ke paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi," simpul Amin.
"Ini baru satu parpol pendukung Jokowi yang ketahuan melakukan kecurangan di Selangor, belum yang lainnya nanti," imbuhnya.
Menurut Amin, kalau tidak dirancang curang demikian, dapat diperkirakan elektabiltas Jokowi hanya tinggal 15 persen. [rm]