GELORA.CO - Partai Demokrat menunggu ketegasan Capres 02 Prabowo Subianto terhadap kasus eks Kapolsek Pasirwangi, Garut, AKP Sulwan Azis, yang mengaku mendapat perintah penggalangan dukungan terhadap capres petahana, Joko Widodo. Sebagai capres penantang, sudah selayaknya Prabowo bersikap tegas.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menilai, pengakuan AKP Sulwan Azis menunjukkan bahwa kontestasi pilpres 2019 sudah sangat memprihatinkan.
"Pak Prabowo harus menyatakan sikap yang tegas sebelum pemilu ini. Ini skandal yang sudah merusak demokrasi," kata Andi seperti dikutip dari pemberitaan media.
Menurut Andi, dirinya prihatin atas terungkapnya dugaan yang bisa disebut skandal demokrasi. Ia menduga, ada intitusi lain yang menggerakan polisi.
"Dugaan saya ada institusi gelap yang menggerakkan polisi untuk mendukung Jokowi," kata Andi.
Sebelumnya diberitakan eks Kapolsek Pasirwangi Kabupaten Garut, Jawa Barat, AKP Sulman Azis mengungkapkan, selama 27 tahun menjadi polisi baru kali ini dirinya diminta berpihak kepada salah satu pasangan calon di perhelatan pemilu presiden. Sulman juga mengaku mendapat arahan dari Kapolres Kabupaten Garut agar menggalang dukungan untuk Jokowi-Ma"ruf Amin.
Pernyataan Sulman mendapat bantahan keras dari Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna. Dia membantah tuduhan mantan anak buahnya AKP Sulman Aziz tentang berpolitik praktis dengan memerintahkan jajaran kepolisian di kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk mendukung dan memenangkan Calon Presiden (Capres) petahana Joko Widodo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019.
"Sama sekali tidak ada perintah untuk menggalang kekuatan guna pemenangan salah satu pasangan Capres-Cawapres," kata Budi kepada wartawan di Garut, Minggu (31/3/2019) malam. [ts]