GELORA.CO - TPS 02 di Sawah Besar, Jakarta Pusat adalah satu dari 11 TPS di Jakarta yang menggelar pemungutan suara ulang (PSU).
Dari pantauan Kantor Berita Polisit RMOL di lokasi, antusiasme pemilih sangat jauh berbeda saat hari pencoblosan serentak pada 17 April lalu. TPS terlihat sangat sepi tidak ada antrian.
Adapun mekanisme pencoblosan di PSU sama seperti saat Pemilu berlangsung 17 April lalu. Yang membedakan, dalam surat undangan C6 yang diterima pemilih terdapat tulisan Pemungutan Suara Ulang.
Pemilih hanya tinggal memberikan formulir C6 kepada petugas KPPS untuk didata. Setelah itu, mereka langsung dipanggil dan diserahkan surat suara mencoblos di bilik suara yang disediakan.
Komisioner KPU Jakarta Pusat, Afif Rosadiansyah menjelaskan, TPS 02 Sawah Besar terpaksa melakukan PSU lantaran pada 17 April yang lalu terdapat empat pemilih yang tidak terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) maupun formulir A5 namun hanya bermodalkan KTP bisa menggunakan hak suaranya.
"Karena ada empat pemilih ber-KTP luar Jakarta menggunakan hak pilihnya disini. Itu kan menyalahi prosedur sehingga kami melakukan pemungutan suara ulang disini," kata Afif yang memantau PSU di TPS 02 Pasar Baru, Sabtu (27/4).
Afif menjelaskan, PSU di TPS 02 ini hanya untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden saja lantaran empat pemilih yang bermasalah tadi hanya mencoblos surat suara Presiden dan Wakil Presiden.
"Makanya yang diulang hanya pilpres," kata Afif.
Untuk menghindari kesalahan kembali terjadi, Afif menjelaskan bahwa seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 02 berbeda alias diganti dengan yang pada 17 April lalu.
"Petugas KPPS sudah diganti atas rekomendasi dan evaluasi," ujarnya.
PSU kali ini tercatat mengalami penurunan yakni hanya 120 pemilih dalam 278 DPT dan 1 pemilih A5 yang menggunakan hak suaranya. Jauh lebih antusias saat 17 April lalu di mana ada 230 pemilih yang menggunakan hak suaranya di TPS 02.
"Biasanya animo pemilih saat PSU itu memang agak menurun mungkin karena mereka sudah capek kenapa harus milih lagi atau ada urusan lain, tapi kami masih menunggu sampai jam 1 siang nanti," pungkas Afif. [rmol]