GELORA.CO - Ribuan pasukan Brigadir Mobil (Brimob) yang telah didatangkan ke DKI Jakarta tidak akan digeser sekalipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) merampungkan penghitungan suara presiden pada 22 Mei nanti.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa pasukan tersebut tetap berada di ibukota hingga seluruh proses pemilu rampung bulan Oktober.
“Selain nanti presiden, kemudian anggota legislatif, kemudian DPD sendiri, dan itu prosesnya masih cukup panjang sampai dengan Oktober di Jakarta,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/4).
Pasukan Brimob dibutuhkan karena pihak kepolisian juga akan melakukan berbagai pengamanan dalam beberapa bulan ke depan. Salah satunya, operasi pengamanan lebaran atau operasi ketupat.
“Operasi ketupat tengah dirancang dan dipersiapkan, berapa kekuatan personel (terlibat) dalam minggu-minggu ini. Di sisi lain operasi pengamanan pemilu (yang puncaknya) penetapan presiden pada 22 Mei juga masih berlangsung,” sambungnya.
Tak hanya itu, Satgas Pangan juga akan kembali giat bekerja. Mereka mengecek ketersediaan harga pangan jelang Ramadhan karena kebutuhan pokok pasti meningkat.
“Satgas pangan akan bekerjasama dengan stakeholder terkait supaya harga stabil dan suplai aman,” pungkasnya. [rm]