GELORA.CO - Wali Kota Bogor terpilih, Bima Arya, yang juga elite PAN, resmi mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. PAN sebagai partai yang membesarkan Bima sudah melihat kecenderungan itu sejak 2014.
"Kalau Bima memilih mendukung pak Jokowi, ya biarin saja. Sejak 2014 dia memang lebih condong ke pak Jokowi. Dia termasuk pengurus DPP PAN saat itu yang menginginkan Ketum PAN bang Hatta Rajasa berpasangan dengan pak Jokowi," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo, saat dihubungi, Sabtu (13/4/2019).
PAN yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga menyayangkan narasi Bima. Dradjad harusnya Bima mengapresiasi PAN meski berbeda pilihan.
"Saya menyayangkan Bima memakai narasi seolah-olah dia akan jadi korban pemecatan PAN. Seharusnya Bima menghormati dan mengapresiasi PAN, bukan menarasikan 'saya berjuang untuk pak Jokowi dan rela menjadi korban pemecatan PAN'," ujarnya.
Menurut Dradjad, PAN sudah berjasa mengangkat karir Bima di dunia politik. Sementara sumbangsi Wali Kota Bogor terpilih itu belum banyak dirasakan PAN.
"PAN sudah banyak berjasa mengangkat karir politik Bima. Saya tidak perlu buka-bukaan karena Bima itu adinda saya di partai. Di sisi lain, Bima belum berhasil menyumbangkan kursi DPR maupun DPRD bagi PAN dari Kotamadya Bogor. Dengan kata lain, kontribusinya bagi suara PAN masih belum memadai. Karena itu saya berharap, Bima bisa menunjukkan etika dan moral politik yang bagus terhadap PAN," pungkasnya.
Bima sebelumnya menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin dan siap dipecat karena partainya merupakan pengusung pasangan Prabowo-Sandiaga. Meski begitu dia mengaku tidak tebersit untuk keluar dari PAN. Bima menganggap langkahnya sesuai dengan tujuan awal didirikannya PAN, yakni menjunjung tinggi reformasi.
"Insyaallah saya siap atas segala risikonya. Prinsip saya, right on is my party. When it's right, keep it right. When it's wrong, make it right," ucap Bima di Bogor, yang dilansir Antara, Jumat (12/4/2019).[dtk]