GELORA.CO - Anggota Korem 072 Pamungkas, Serka Setio Budi Haryanto menjadi korban pengeroyokan oknum dari konvoi massa yang pulang dari menghadiri acara kampanye Pilpres 2019 Pro Jokowi di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Yogyakarta (04/07). Saat ini polisi memburu pelaku pengeroyokan Setio Budi.
Kepala Penerangan Korem 072 Pamungkas, Mayor Mespan, membenarkan peristiwa tersebut. Kejadiannya berlangsung saat massa yang menghadiri kampanye terbuka Pilpres 2019 kubu 01 di Alun-alun Wates pulang melewati Jalan Wates. Menurut Mespan, Budi dikeroyok massa saat berada di dekat rumahnya. Kala itu Budi sedang tidak bertugas.
Terkait insiden itu, politisi PKS Mardani Alisera meminta semua pihak untuk menyudahi cara-cara radikal jelang Pemilu. Mardani mengambil contoh arogansi kader PDIP Iwan Bopeng yang mengancam tentara saat ajang Pilkada DKI.
“Jadi ingat Iwan bopeng di Pilkada DKI. Secara RADIKAL mengancam warga dan ancam tentara. Sudahi cara-cara radikal jelang pemilu: menyerang masjid, mengeroyok tentara, menolak datangnya capres, menghadang ulama, menyerbu ormas Islam, membawa senjata-senjata tajam ke bandara, dll. #PemiluDamai,” tulis Mardani di akun Twitter @MardaniAliSera.
Secara tidak langsung Mardani menyebut penyerbuan ormas Islam yang dimaksud adalah penyerangan massa PDIP ke Markas Besar Front Pembela Islam (FPI) DIY di Jalan Wates, Gamping, Sleman (07/04).
Ketua FPI DIY Bambang Teddy menyatakan pihaknya akan melaporkan penyerangan itu ke polisi sesuai instruksi dari DPP FPI Pusat. Bentrok massa PDIP kontra FPI berimbas ke wilayah perbatasan Kulon Progo-Bantul. Di mana, Serka Setyo Budi dan Janarta anggota Panwaslu menjadi kurban.
Pernyataan keras dilontarkan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
“Ini terjadi karena massa Jokowi merasa kebal hukum, tidak takut salah. Merasa dilindungi. Akibat penegakan hukum yang tak adil, maka mereka pun berani MENGEROYOK TENTARA..!!…Apakah mereka komunis?,” tegas Ferdinand di akun Twitter @FerdinandHutah2.
Ini terjadi karena massa Jokowi merasa kebal hukum, tdk takut salah. Merasa dilindungi. Akibat penegakan hukum yang tak adil, mk mereka pun berani MENGEROYOK TENTARA..!!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah2) April 8, 2019
Apakah mereka komunis? @Puspen_TNI @tni_ad
https://t.co/iTOHB7tDtK
Cuitan Ferdinand ditanggapi oleh warganet,
Terindikasi keknya karena ulah mereka mirip kelakuan PKI, mereka memusuhi :— Algoritma (@antaz345) April 9, 2019
1. TNI/POLRI
2. Umat Islam : Ulama, Habaib, Kyai dan Uatadz.
3. Nasionalis
Cuma PKI yg memusuhi TNI.— Anatoly Karpov (@MuhammadHaniv4) April 9, 2019
(*)Sejarah kelam indonesia membuktikan bahwa PKI telah membunuh dan menguburkan dalam lubang sumur buaya para jenderal TNI kita #PrabowoMenyapaSumsel— ULL_Bima_Dompu_NTB (@UllbimaNtb) April 9, 2019