GELORA.CO - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengaku menerima pesan dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terkait masa tenang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Rizieq mengajak rakyat untuk banyak berdoa. "Mengajak semua munajat, mendekatkan diri kepada Allah," kata Slamet Maarif ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4) malam.
Selain ajakan berdoa, Rizieq menyerukan rakyat untuk berpartisipasi aktif saat proses pemungutan suara. Rizieq tidak ingin rakyat memilih golput di Pilpres 2019. "Seruan untuk tidak golput, untuk penuhi TPS, seruan yang wajarlah," ujar dia.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berupaya maksimal agar masa tenang Pilpres 2019 tidak ternoda. Bawaslu akan melakukan pengawasan ketat terhadap pihak mana pun agar tidak terjadi kecurangan saat masa tenang.
"Sekarang yang kami lakukan bagaimana pengawasan masa tenang. Masa tenang kegiatan kampanye tidak boleh dilakukan oleh peserta pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh peserta pemilu," ungkap anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar di di Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).
Menurut Fritz, Bawaslu akan menyurati sejumlah media sosial seperti Facebook, Twitter, Line, Bigo, Youtube, dan Google. Dalam surat itu, Bawaslu meminta media sosial tidak mengiklankan kontestan Pemilu 2019.
"Kami minta seluruh media sosial tidak ada atau tidak menyebarkan iklan kampanye dari masa tenang dan hari pemungutan suara. Artinya, tidak ada iklan politik selama tanggal 14, 15, dan 16 April 2019 selama hari masa tenang dan pemungutan suara," ungkap dia. [jp]