Marak Salah Entry Data KPU, Kok Polanya Seragam?

Marak Salah Entry Data KPU, Kok Polanya Seragam?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kesalahan entry data hasil perhitungan suara pada form C1 ke portal Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus terungkap. KPU beralasan hal itu hanyalah  human error belaka.

Namun dengan masih maraknya kesalahan entry data itu, publik masih bertanya-tanya, kenapa kesalahannya mayoritas sama? Suara paslon 01 bertambah dan suara paslon 02 berkurang. 

Beragam fakta yang diungkap publik di media sosial tentang perbedaan isi form C1 dengan data yang diinput KPU di situsnya, menunjukkan hal itu.  

Seperti di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 dan TPS 18, Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, misalnya. 
Data yang diinput KPU di TPS 06, paslon 01 mendapat suara 76 dan paslon 02 mendapat 18 suara. Padahal, berdasar lampiran C1 seharusnya paslon  01 mendapat 76 suara dan paslon 02 meraih 118 suara.
Di TPS 18 Malakasari lebih sadis lagi, suara paslon 01 meroket menjadi 553 sedangkan suara paslon 02 terpangkas menjadi 30. Padahal seharusnya, paslon 01 hanya meraih 53 suara dan paslon 02 mendapat 130 suara.

Di TPS 04, Pasir Panjarang, Mempawah Hilir Kalbar, suara paslon 01 yang berdasarkan lampiran C1 berjumlah 17 berubah menjadi 77 di situs KPU. Sedangkan suara paslon 02 yang semula 158 malah raib menjadi nol.

Di TPS 01 Desa Girimulya, Kecamatan Belitang Jaya, Oku Timur, Sumatera Selatan, padahal, di formulir C1 jelas tertulis perolehan Paslon 01 Jokowi-Maruf sebesar 71, dan Paslon 02 Prabowo-Sandi memperoleh 73 suara.

Namun, dalam portal Situng KPU Jokowi-Maruf ditulis mendapat suara sebesar 771, dan Prabowo-Sandi tetap mendapat suara 73. Kesalahan itu diungkap Indah Putri, pemilik akun Twitter @Budhe_bonbon. 

Di TPS 02 Kel Lawata, Kec Pakue Utara, Kab Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, seperti diungkap pemilik akun twitter @AminNursobah.

Suara Paslon 02 berkurang dari yang tadinya 152 berdasarkan form C1, menjadi hanya 52 di portal Situng KPU. Sementara paslon 01 tetap dengan 58 suara. 

Contoh lainnya di TPS 30, Bojongsari, Depok, Jawa Barat seprti diungkap akun twitter @HaswanEvan. Ia menyebut, berdasarkan form C1 paslon 01 seharusnya mendapat 63 suara, sedangkan paslon 02 mendapat 148 suara. 

Akan tetapi, informasi yang tertulis pada web.kpu.id pasangan 01 justru mendapat 211 suara, sedangkan pasangan 02 hanya meraih 3 suara.

Atas banyaknya kesalahan entry itu, KPU mengatakan, tidak ada unsur kesengajaan dan sepenuhnnya akibat kesalahan manusia alias human error.

“Kalau ada yang menduga bahwa kami lakukan kecurangan, masa kami publikasikan? Jadi saya tegaskan tidak ada niat untuk curang. Kalau terjadi karena kesalahan input, itu saya menduga murni karena kesalahan human error," terang Ketua KPU Arief Budiman, sambil menambahkan pihaknya akan melakukan koreksi jika ditemukan data yang salah.

Tapi, nalar publik tetap saja memandang curiga dengan kesalahan yang polanya hampir seragam. Kenapa kesalahan entry yang terjadi polanya hampir sama, yakni mengurangi suara pasangan 02 dan menambah suara pasangan 01?

Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean  juga sempat mempersoalkan hal itu. 

"Parah betul. Woi @KPU_ID human error hanya terjadi untuk menambah suara 01 dan mengurangi suara 02? Kok bisa konsisten human errornya mengalahkan Prabowo? Maunya kalian apa?" kata politisi Demokrat ini di akun twitternya @FerdinandHutah2. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita