GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Luhut Binsar Panjaitan terkesan panik hingga turun langsung bagi-bagi amplop kepada kiai.
Luhut dinilai panik karena elektabilitas capres petahana, Jokowi terus merosot.
"Saya rasa Luhut sudah mulai panik lihat longsornya elektabilitas bosnya," kata Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/4).
Beredar video yang berisikan Luhut memberi amplop yang diduga berisi uang kepada pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil, KH Zubair Muntashor di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Dalam video itu, Luhut juga meminta sang kiai mengajak umat dan santrinya agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April nanti untuk mencoblos "yang baju putih".
Baju putih pada Pilpres 2019 identik dengan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Maruf. Jokowi sendiri pernah mengajak para pendukungnya untuk mengenakan baju warna putih saat datang ke TPS pada hari H pencoblosan.
Setelah Luhut meminta sang kiai mencoblos "yang baju putih", dia juga terekam kamera membisikkan sesuatu di dekat telinga sang kiai. "Jokowi," kata Luhut terdengar jelas. Lalu, Luhut dan beberapa orang dalam pertemuan itu tertawa ringan.
Terkait hal ini, Andrianto mendesak Bawaslu bersama Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) untuk menjerat Luhut dengan dugaan pelanggaran pasal pidana Pemilu.
"Ini jelas pelanggaran berat. Meski kita pesimis hukum bisa jerat Luhut kan dia top banget," pungkas mantan aktivis mahasiswa 1998 ini. [rmol]