GELORA.CO - Kampanye Cawapres nomor urut 02 Sandaiga Uno di Lumajang, Jawa Timur, mendadak jadi buah bibir yang hangat dibicarakan baru-baru ini. Pasalnya, dalam kesempatan tersebut, Sandi, sapaan Sandiaga, sempat mengibarkan bendera Nahlatul Ulama (NU).
Menanggapi hal tersebut, Cawpares nomor urut 01 Ma’ruf Amin mengatakan, sangat tidak dibenarkan mengeksploitasi NU. Mantan Rais Aam PBNU itu yakin akan ada pihak yang berkeberatan dengan ulah Sandi.
”Ya sebenarnya dia tidak boleh dia mengeksploitasi NU. Itu akan ada gugatan dari kalangan NU,” ujar Ma’ruf Amin di Kota Tangerang, Sabtu (6/4) malam.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (nonaktif) itu menambahkan, PBNU pusat bakal memberikan keberatan sama seperti PCNU Lumajang. Sebagaimana diketahui, PCNU Lumajang telah menyampaikan keberatan atas tindakan mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu.
“Ya pasti PBNU akan bersikap yang sama. Kita serahkan ke Lumajang saja,” katanya.
Pria yang akrab disapa Abah ini sangat menyesalkan tindakan Sandi. Dia bilang, kader NU saja tidak pernah membawa-membawa bendera NU untuk urusan politik.
Ma’ruf mengatakan, bendera NU biasanya hanya dibawa oleh pemimpin jamaah dalam kegiatan keagamaan atau organisasi. “Jadi, tidak menggunakan bendera, paling-paling ada oleh yang membawa jamaah. Tapi panitianya tidak pakai lambang NU,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang Jawa Timur menyatakan kecewa dan keberatan atas pengibaran bendera NU dalam kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Lumajang, Kamis (4/4) silam. Keberatan disampaikan lewat nota Nomor 209/PC/A.II/L.29/I/2019.
Dalam nota keberatan tertanggal 6 April tersebut, pengurus NU Cabang Kabupaten Lumajang menilai pengibaran bendera NU yang dilakukan Sandiaga Uno dalam kampanye politiknya tersebut merupakan pelecehan.
Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang mengatakan bendera NU merupakan kehormatan jam’iyah bagi organisasi mereka. Bendera tersebut mencerminkan nilai luhur dan harakah perjuangan NU dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. [jp]