GELORA.CO - Pernyataan kontroversial Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, yang akan menggerakkan people power atau kekuatan massa jika terjadi kecurangan pada Pemilu 2019, mendapat respons negatif.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menyebut pernyataan Amien Rais itu sangat tidak mendasar.
"Saya kira ancaman ini bukan hal yang baik. Sekarang bukan saatnya lagi mengeluarkan ancaman seperti itu. Negara dan pemerintah sudah dikelola dengan baik dan benar, kecuali ada kecurangan," kata Karding, di Palembang, Selasa 2 April 2019.
Menurut Karding, pemerintahan di bawah Presiden Jokowi sudah dijalankan dengan benar. Karding juga menilai Amien Rais saat ini sudah tidak lagi memiliki pengaruh yang kuat, sehingga dia sangat yakin jika gerakan ini tidak akan terwujud.
Saking yakinnya, Karding berani sesumbar akan mencium tangan Amien Rais sebanyak empat kali jika people power terwujud pasca-Pemilu 2019.
"Mohon maaf dengan segala hormat, kalau tahun 1998 beliau punya pengaruh. Sekarang tidak signifikan. Saya cium tangan Amien Rais empat kali kalau people power itu terwujud," ujarnya.
Dia melihat, dari pernyataan itu, Amien Rais ingin membangun prakondisi bahwa seakan-akan pemilu berlangsung kacau dan terjadi kecurangan, yang kemudian ditimbulkanlah gerakan people power.
Dengan demikian, Karding menambahkan, seandainya calon presiden Prabowo Subianto kalah, punya alasan untuk menggugat, membangun persepsi ke publik jika pemilu tidak berlangsung transparan.
"Saya rasa gak usah gitu. Sekarang serba terbuka, buang angin saja ketahuan. Dan lagi siapa yang ingin di-people power-kan? Pemerintah sudah benar," katanya. [vva]