Jokowi Mulai Melorot, Prabowo Unggul

Jokowi Mulai Melorot, Prabowo Unggul

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Survei yang digelar Bimata Politica indonesia (BPI) 23-29 Maret 2019 menunjukkan pasangan capres dan cawapres 01 Joko Widodo-Maruf Amin mulai kehilangan posisi unggul dari paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Bahkan, posisi elektabilitas Jokowi-Maruf melorot ke angka 36,30 persen. Sedangkan, Prabowo-Sandi berada jauh di atas dengan perolehan 55,19 persen. Sementara 8,51 persen tidak menjawab atau belum menentukan pilihan.

Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha dalam siaran persnya mengungkapkan bahwa isu-isu netralitas aparat negara, korupsi di pemerintahan atau partai pendukung Jokowi yang membuat elektabilitasnya turun sangat signifikan.

"Perubahan elektabilitas kedua kandidat dalam sebulan terakhir bahkan hari-hari terakhir sebelum pemilihan, cenderung sangat dinamis dan mengikuti isu per isu. Kalau kandidat satu pihak pendukungnya korupsi, langsung berdampak pada menurunnya angka elektabilitas bahkan tidak menutup kemungkinan kandidat lainnya mendapatkan limpahan suara," kata Panji, Senin (9/4/2019).

Menurut dia, Jokowi kehilangan banyak potensi suara dari generasi muda karena isu ketidaknetralan aparat negara dan penggunaan perangkat pemerintahan yang bahkan dinilai mirip seperti saat rezim Orde Baru berkuasa.

"Dari sisi demografi, anak-anak muda mulai meninggalkan Jokowi karena menilai pendukungnya selalu meneriakkan Orde Baru ada di kubu sebelah. Namun, isu-isu pemanfaatan aparat dan perangkat negara dalam upaya mempertahankan kekuasaan seperti Orde Baru dilakukan oknum-oknum di pemerintahannya. Belum lagi isu korupsi, belum terungkapnya penyerang Novel Baswedan, pendukungnya ada yang di-OTT KPK dan sebagainya," ujarnya.

Jumlah responden yang mengikuti survei BPI terdiri dari 1022 responden dan mewakili 34 provinsi di Indonesia. Responden kemudian dipilih secara acak bertingkat selanjutnya digunakan metode pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dan kuisioner dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,062 persen. [inc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita