GELORA.CO - Hoax atau kabar bohong, kini menjadi momok yang menakutkan. Bahkan menurut Kementerian Kominfo, kabar hoax jelang pilpres 17 April 2019, semakin bertambah.
Itu juga yang membuat Presiden Joko Widodo bersuara. Melalui akun twitter nya, @jokowi, ia mencuit banyaknya kabar bohong yang disebar.
"MUI diminta halalkan babi panggang. Panadol adalah tisu basah yang dikeraskan. LGBT dan aborsi dilegalkan. Ular mati karena makan wajan. Ini beberapa dari ratusan hoaks sepanjang Maret 2019," cuit Jokowi, Selasa 2 April 2019.
Kalau dipikir dan ditelaah lagi, sebenarnya bisa dibedakan apakah informasi yang diterima itu benar atau hoax. "Dengan pikiran, akal sehat, dan mengecek fakta; kita tahu semua itu hoaks belaka," lanjut cuitan Jokowi.
Kepala Negara menuliskan diakun pribadinya itu pada pukul 12.03 WIB. Hingga pukul 12.37 WIB, sudah ada 907 yang meretwet dan 1.808 yang menyukai.
Persoalan hoax, memang menjadi masalah. Baik Jokowi dan Prabowo Subianto, mengaku diserang dengan berbagai informasi seperti ini.
Hingga pada debat keempat capres pada 30 Maret 2019 kemarin, Prabowo menyebut dirinya diserang pendukung Jokowi dengan kabar bahwa ia menginginkan khilafah.
Sementara Jokowi, selain soal kabar dirinya PKI, beberapa hoax lagi seperti melegalkan LGBT jika terpilih di pilpres 2019. Lalu, akan melarang azan, dan lainnya. Hal itu juga yang menjadi bahan klarifikasi dirinya ketika berkampanye. [vva]