GELORA.CO - Keraguan publik pada krediblitas penyelenggara pemilu semakin meningkat. Ini seiring data masuk dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terbilang lambat.
"Sejak awal KPU ini memang banyak persoalan. Tak sedikit yang meragukan kredibilitasnya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (18/4).
Bin bahkan mengaku heran. Sebab, per Kamis (18/4) pukul 10.15, data yang masuk dalam Situng KPU baru berasal dari 1.663 tempat pemungutan suara dari total 813.350 TPS.
Dengan kata lain, baru ada 0,2 persen data yang masuk ke Situng KPU setelah hampir sehari pencoblosan ditutup.
Semestinya, sambung Bin, dengan anggaran yang fantastis mencapai Rp 25,6 triliun, KPU mampu menjadikan pelaksanaan pemilu 2019 berlangsung jujur, adil, efektif, serta efisien.
Termasuk, menghadirkan perhitungan suara lewat Situng dengan cepat dengan menggunakan teknologi mempuni.
"Tapi nyatanya menyimpan segudang masalah," pungkasnya. [rmol]