GELORA.CO - Kekuatan nasional Indonesia bergantung pada kebersatuan rakyat dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Oleh karenanya, rakyat harus tetap bersatu dan bersama dengan TNI menghadapi segala tantangan kebangsaan.
Demikian disampaikan oleh Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo dalam Pidato Kebangsaan Indonesia Menang bareng Tim Prabowo-Sandi di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4).
"Tentang kondisi nasional, ada satu hal yang kritis bahwa kekuatan inti Bangsa Indonesia itu adalah bersatunya TNI dan rakyat. Kalau TNI kuat, rakyatnya kuat, negara manapun tidak akan bisa (mengancam, red)," kata Gatot di hadapan hadirin.
Ia pun mencontohkan persatuan rakyat dan tentara saat awal kemerdekaan. Saat itu, tepat di Kota Surabaya, rakyat dan tentara bahu membahu dengan senjata seadanya, menghalau pasukan sekutu yang bersenjata canggih.
Namun, menurut Gatot, fakta saat ini tidak demikian. Pasalnya, anggaran untuk TNI, selama ia menjabat, tergolong kecil yaitu sekitar Rp 6 triliun. Padahal, TNI baik Darat, Laut maupun Udara, memiliki personel yang cukup besar, banyak pesawat tempur, kapal, tank dan senjata berat lainnya.
"Tetapi ada institusi yang tidak punya pesawat tempur, senjata pendek dan ada senjata panjang sedikit saja dan jumlah personel tidak sampai 3000 tetapi anggaran empat triliun, dan Kepolisian RI 17 Triliun," terangnya.
"Tidak ada yang salah, semua benar-benar saja, tetapi ini adalah dari segi anggaran mengecilkan TNI," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengumumkan sedikitnya 80 nama putra-putri terbaik bangsa yang akan siap membantunya bersama Sandiaga Uno ketika nanti terpilih dalam Pilpres 17 April mendatang. [rm]