GELORA.CO - Sejumlah Emak-emak menggelar unjuk rasa di depan kantor KPU. Mereka menuntut Arief Budiman mundur dari kursi KPU-1.
Pantauan di depan kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018), tampak CEO Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo, Mohamad Taufik ikut dalam barisan emak-emak.
Dalam orasinya, Taufik menikai kinerja komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) di bawah kepemimpinan Arief Budiman gaga total.
Dia mengungkapkan, sangat mudah melihat ketidak becusan kinerja penyelenggara pemilu KPU periode sekarang.
Ada sejumlah parameter untuk mengukur kegagalan tersebut. Pertama, hingga hari ini, Jumat (26/4/2019), jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada penyelenggaraan Pemilu 2019 sebanyak 225 orang.
"Artinya, KPU jelas tidak memikirkan para pejuang demokrasi di bawah. Angka 225 meninggal ini jelas kegagalan komisioner KPU. Mereka harus bertanggungjawab dan mundur,’’ jelas Taufik di depan kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
Selanjutnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI itu menegaskan, proses input suara hasil ke sistem informasi penghitungan suara (situng) baru mencapai 34 persen. Jelas, ini kegagalan karena memasuki hari kedelapan pasca pemilu masih berkutat di angka di bawah 50 persen.
’’Ironisnya, ini diakui KPU belum sesuai target. Makanya, lebih baik mereka mundur. Jelas gagal kok. Ini pemilu paling kacau. Mundur Arif Budiman dan harus mempertangjawabkan, atas kekacauan ini,’’ ucap dia.
Taufik menegaskan, penyelenggara pemilu mestinya bisa lebih jeli dalam melaksanakan pesta demokrasi secara serentak lima tahunan ini, hal tersebut untuk menghindari kejadian hingga memakan korban jiwa seperti sekarang.
"Artinya, inj KPU tidak memikirkan kesehatan para petugas KPSS selama bekerja. ’KPU hanya menambahkan waktu penghitungan tingkat kecamatan sampai 17 hari. Tetapi, tak memikirkan kesehatan dan daya tahan tubuh petugas,’’ sesal Taufik.
“Seharuanya, KPU itu bisa jeli dan tak memaksakan kehendak seperti saat ini. Jika jeli, kejadian semacam ini tak akan terjadi. KPU itu gagal. Hanya satu kata, Arif Budiman harus mundur,’’ tegas dia. [tsc]