GELORA.CO - Kapolsek Metro Pancoran Kompol Endang Kinasih meluruskan informasi yang viral terkait tuduhan terhadap dirinya yang mengusir relawan PKS dan FPI dari Gelanggang Olahraga Remaja Pancoran, ketika hendak menjaga kotak suara.
"Jadi waktu itu, kegiatan penghitungan di sana (Gor Pancoran) sudah selesai sebelum jam 24.00 WIB, saya hanya menghimbau pukul 02.30 dinihari agar orang yang tidak berkepentingan untuk keluar," kata Endang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/4).
Dijelaskannya, tanggung jawab pengamanan kotak suara merupakan tugas kepolisian bersama unsur terkait seperti TNI dan pemerintah setempat. Pasalnya, jika dirinya mengizinkan salah satu relawan dari partai dan ormas tertentu untuk ikut mengamankan kotak suara dikhawatirkan yang lain juga ingin melakukan hal tersebut.
"Makanya, kalau ini partai diizinkan bagaimana partai lainya gimana kalau ingin ikut-ikut," ujarnya.
Endang menambahkan, usai kegiatan rekapitulasi, Gor Remaja Pancoran dikunci dari dalam dan pihak TNI dan Polri bersama unsur pemerintah setempat melakukan pengamanan dari luar.
"Gor itu digembok dari dalam, kami menjaganya dari luar," ucap Endang.
Terkait video yang viral seolah dirinya mengusir relawan dan tidak ingin direkam, hal itu terjadi lantaran salah satu relawan dianggap telah melecehkan petugas pada saat dihimbau untuk meninggalkan lokasi.
"Dia menunjuk-nunjuk, dan berkata yang tidak sopan kepada jajaran saya, tapi persoalan itu sudah selesai besok paginya ada perwakilan partai dan kami sudah jelaskan," imbuh Endang.
Sebuah tulisan sebelumnya viral mengatakan bahwa Kapolsek Pancoran Kompol Endang Kinasih mengusir relawan PKS dan FPI saat tengah melakukan penjagaan kotak suara di Gor Remaja Pancoran pada Minggu 21 April dan Sabtu 28 April 2019. Kejadian tersebut sempat direkam, namun dipaksa untuk dihapus oleh Kapolsek. [rmol]