GELORA.CO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mencatatkan sejarah sebagai pelapor penyebar hoax terbanyak sepanjang sejarah KPU.
KPU telah menegaskan akan melaporkan semua akun yang telah menyebarkan berita bohong alias hoax ke polisi.
Beberapa laporan KPU telah ditindaklanjuti aparat kepolisian. Bahkan, sudah ada penyebar hoax yang telah ditangkap.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyayangkan langkah KPU yang terkesan sibuk mengurusi masalah hoax.
Padahal, proses penyelenggaraan Pemilu 2019 di beberapa daerah justru kacau balau. Dugaan kecurangan pun terlihat dengan kasat mata.
Fahri menilai, hal itu ironis mengingat KPU adalah lembaga negara yang digaji oleh rakyat. Namun, bukannya memberikan pelayanan terbaik, KPU justru mengancam akan mempolisikan rakyat atas tuduhan penyebaran hoax.
Fahri juga menyinggung kesalahan input data C1 ke aplikasi sistem perhitungan (Situng) yang dilakukan KPU, yang sempat menghebohkan masyarakat di media sosial.
“Kalau rakyat dilapor oleh KPU ke Polisi karena mengirim berita hoax ke media sosial, siapa yang melapor KPU ke Polisi karena menginput banyak data yang salah (hoax) ke situs resmi KPU?” tulis Fahri di laman Twitter pribadinya, @FahriHamzah, Sabtu (20/4).
Pria kelahiran Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga mempertanyakan hukuman apa yang pantas bagi KPU jika ternyata hoax yang dituduhkan itu benar adanya.
“Kalau Polisi menyisir laman media sosial mencari penyebar hoax yang dilapor KPU, apa hukuman bagi KPU kalau ternyata (hoax) itu benar? Apa kompensasinya buat penyebar konten itu, dan apa hukumannya buat KPU,” lanjutnya.
“Kenapa kalau KPU salah hukum enggak berlaku? Kenapa kalau rakyat salah dihukum?” tegas Penggagas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) tersebut.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyoroti banyaknya dugaan kecurangan Pemilu 2019 di sejumlah daerah. Ia menyebut Pemilu 2019 terburuk sepanjang sejarah RI.
Melalui akun Twitter pribadinya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan, kecurangan Pemilu 2019 dipertontonkan dengan telanjang hingga suara rakyat dimanupulasi.
“Kecurangan dipertontonkan dg telanjang. Demokrasi sdg dikebiri, suara rakyat dimanipulasi, kotak kardus penuh misteri, surat suara dicoblosi sendiri, cara menghitung diakali,” cuit Fadli Zon, Sabtu (20/4).
Orang dekat calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto itu menyatakan bahwa Pemilu 2019 merupakan Pemilu terburuk sepanjang sejarah.
“Inilah pemilu terburuk sepanjang sejarah RI,” tandas Fadli Zon di akun Twitter @fadlizon.[ps]