GELORA.CO - Info hoax tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) makan korban. Seorang warga bernama Daeng Pasang (66) meninggal saat berlari ke lokasi pengungsian.
Warga Jalan Sungai Ampana nomor 1, Desa Uentanaga Atas, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una Una, Sulteng itu diduga terkena serangan jantung hingga jatuh dan meninggal di tengah jalan.
Informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat Daeng Pasang dan warga Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una Una ikut merasakan gempa berkekuatan 6,9 SR di Bangkep Sulteng, Jumat malam (12/4).
Tak lama setelah gempa, beredar kabar hoax yang menyebutkan bahwa Ampana Kota akan dilanda tsunami besar.
“Sulteng Morowali waspada. Waktu tiba gelombang berbeda. Gelombang pertama bisa saja bukan yang terbesar. Daerah Wanci Salakan Bangkep sudah tsunami, teman saya yang kabari dari Bangkep,” demikian isi pesan hoax yang beredar di di WhatsApp (WA).
Info hoax itu menggegerkan warga Ampanan Kota, termasuk Daeng Pasang. Mereka langsung berlarian ke tempat yang lebih tinggi.
Daeng Pasang lari menyelamatkan diri dari kemungkinan adanya tsunami. Di tengah perjalanan, Daeng Pasang terjatuh dan meninggal dunia.
Daeng Pasang yang tergeletak tak bernyawa di tengah jalan direkam warga setempat. Dalam video, tampak beberapa keluarga dan warga mengerumuni Daeng Pasang.
“Gara-gara info hoax tsunami, itu ada orang meninggal,” ucap seorang wanita yang merekam insiden itu.
Sebelumnya, kabar adanya tsunami akibat gempa 6,9 SR di Luwuk Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, dibantah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Bantahan itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (12/4/2019).
“Hoax tsunami di Banggai dalam berbagai bentuk banyak beredar di medsos. Laporan dari BPBD dan relawan, kondisi di Luwuk Banggai tidak ada tsunami,” kata Sutopo.
Berikut video Daeng Pasang meninggal di jalan setelah berlari gara-gara info hoax:
[psid]