GELORA.CO - Perdebatan Budiman Sudjatmiko dan Faldo Maldini di acara Mata Najwa “Debat Usai Debat, Rabu (3/4) berlanjut di media sosial Twitter.
Di acara Mata Najwa, Budiman dan Faldo terlibat adu mulut saat membahas isu “People Power” Amien Rais. Faldo sempat terpancing emosi atas tanggapan Budiman.
Faldo Maldini berpendapat bahwa people power Amien Rais merupakan suatu hal yang sah dalam demokrasi.
Usai debat, Budiman meluapkan kekesalannya kepada Faldo dengan berkicau menyebut Faldo sebagai politisi amatiran.
“Utk @FaldoMaldini & semua amatir yg belum pernah berdarah & kehilangan teman2nya yg hilang & mati utk demokrasi,” tulis Budiman.
Utk @FaldoMaldini & semua amatir yg belum pernah berdarah & kehilangan teman2nya yg hilang & mati utk demokrasi https://t.co/KzvJ8x91MW— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) April 5, 2019
“Terimakasih nasehatnya Bang Bud. Saya bantu mention Pak @jokowi yang juga tidak pernah berdarah dan diculik untuk demokrasi. Beliau tentu hanya amatiran yg jualan mabel ketika Abang masuk penjara,” balas Faldo.
Tetapi kicauan Budiman juga direspon netizen lain. Akun @PenelitiLiPi mengkritik kicauan Budiman karena selama menjadi Anggota DPR, tak ada perjuangan dari Budiman untuk para korban penculikan.
“Jgn sebut2 & jualan kawan yg hilang & gugur
Kyk memperjuangkan spy mereka ditemukan aja, apalagi ngurusin keluarga yg msh hidup
2 periode mjd anggota DPR nggak ada jejaknya memperjuangkan penyelesaian kasus HAM berat…,” tulisnya.
Kawan sendiri (korban penculikan) kok dijual-jual, cuma untuk kepentingan politik pilpres, mendukung petahanaItu lbh jahat dari pelaku pelanggar HAM...Sampaikan ini kpd para aktivis dan mantan aktivis yg kini ada di dlm kekuasaan;((— Peneliti LiPi (@PenelitiLiPi) April 5, 2019
Akun @PenelitiLiPi juga mengingatkan balik Budiman saat dirinya mengingatkan Faldo terkait isu “People Power”.
Berpolitik boleh2 saja, saya cuma mengingatkan janganlah menjual2 masa lalu, apalagi menjual2 isu HAM & isu penculikan aktivis utk politik pilpres mendukung petahana, pdhl konsekuensinya engga ketjil...#cumamengingatkan— Peneliti LiPi (@PenelitiLiPi) April 5, 2019
Selanjutnya akun @PenelitiLiPi ini menyarankan Budiman untuk sadar diri bahwa sudah tidak punya legitimasi moral untuk menyerang Prabowo Subianto karena pada Pemilu 2009 sudah bahu-membahu bersama Fadli Zon memenangkan pasangan Megawati-Prabowo.
Hrsnya @budimandjatmiko sadar bhw dirinya sdh tak punya legitimasi moral menyerang @prabowo krn pd pemilu 2009 Budiman bahu membahu dgn @fadlizon memenangkan pasangan Mega-PrabowoPolitik itu soal konsistensi & keyakinan thd prinsip, jk kebanyakan zig zag sulit dipercaya publik pic.twitter.com/KbygzARWzr— Peneliti LiPi (@PenelitiLiPi) April 5, 2019
Geram dengan berbagai kicauan akun @PenelitiLiPi, Budiman mengajak bertemu secara langsung, face to face.
Suruh admin akun ini face to face denganku hehehe..— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) April 5, 2019
Ajakan Budiman didukung juga oleh Politisi Demokrat, M. Adamsyah. Ia menyodorkan diri siap menjadi promotor pertemuan keduanya.
“Boleh aku jadi promotor?,” cuit Adamsyah membalas cuitan Budiman.
Namun mendadak Budiman menarik sendiri ajakan bertemu langsung dengan alasan ingin fokus di Dapil pencalegannya sendiri.
Fokus dapil dulu, dam— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) April 5, 2019
“Banyak kawan2 berharap kau nggak lolos ke Senayan
Percuma nggak ada gunanya utk kwn2 yg hilang, utk keluarga korban penculikan & utk kwn2 yg msh hidup miskin
See? Bhkn oleh partaimu sendiri aja kau sengaja dibuang ke dapil yg jauh….lama2 nggak ada yg percaya sama kau Bud,” kritik @PenelitiLiPi. (*)