GELORA.CO - Gubenur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, diprediksi bakal menjadi calon Presiden terkuat pada Pilpres 2024. Lulusan Universitas Gadjah Mada tersebut diyakini bakal menjadi calon bintang pada pilpres 5 tahun mendatang. Sebab jika pada Pilpres 2019 ini Presiden Joko Widodo kembali terpilih, maka tidak ada calon petahana lagi pada kontestasi periode berikutnya.
Menurut Indo Barometer, ada dua kunci pengajuan calon Presiden, pertama kunci pemilik partai dan kedua kunci elektabilitas yang tinggi. Kunci pemilik partai ada di tangan 3 orang, pertama Megawati (PDIP), kedua Prabowo (Gerindra), ketiga SBY (Demokrat).
Jika Megawati tidak maju maka dari PDIP ada nama Puan Maharani dan Prananda Prabowo, jika Prabowo tidak maju maka ada nama Sandiaga Uno dan Fadli Zon, sedangkan dari Demokrat tentu saja ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sementara itu, ada 5 tokoh yang diprediksi memiliki elektabilitas memadai sebagai calon Presiden periode 2024 – 2029, yang berasal dari unsur kepala daerah yaitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Dari 5 kepala daerah tesebut, Anies Baswedan memiliki peluang terbesar menjadi calon Presiden 2024. Meskipun populasi penduduk DKI Jakarta hanya 4 persen jika dibandingkan populasi Jawa Barat sebesar 18,3 persen, Jawa Timur 15,1 persen dan Jawa Tengah sebesar 13,1 persen. Namun DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang otomatis menjadi pusat perhatian masyarakat luas.
Tingkat popularitas Anies Baswedan bisa terkatrol dengan banyaknya media, baik online maupun cetak nasional yang terkonsentrasi di Jakarta, terutama media televisi nasional yang hampir setiap hari mengabarkan situasi, kondisi dan dinamika politik Jakarta ke daerah-daerah.
Kemudian, Anies Baswedan dinilai mampu mengikuti jejak Presiden Joko Widodo membangun elektabiltas ditingkat nasional saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hanya dalam waktu 2 tahun (2012-2014).
Tidak hanya itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dianggap mewakili kelompok Islam modernis, sebab Anies tercatat pernah aktif menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebagaimana diketahui, mantan aktivis HMI cukup banyak tersebar di berbagai partai politik dan turut mewarnai kancah percaturan politik di Indonesia. [bs]