Andi Arief Minta Prabowo Dengarkan Semua Faksi Dalam Koalisi Adil Dan Makmur

Andi Arief Minta Prabowo Dengarkan Semua Faksi Dalam Koalisi Adil Dan Makmur

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Surat Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono ramai diperbincangkan di tengah euforia kampanye akbar Prabowo-Sandi. 

Surat itu mulai beredar saat kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin (Minggu, 7/4), memasuki kegiatan salat subuh berjamaah.

Isinya keberatan SBY terhadap konsep kampanye akbar Prabowo-Sandi yang dinilainya terkesan tidak lazim dan mengedepankan politik identitas alias ekslusif. 

Sejatinya, surat SBY itu ditujukan kepada Ketua Dewa Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hassan dan Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan. Namun bocor ke publik dan bikin heboh. 

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief pun angkat bicara menanggapi beragam komentar miring tentang surat SBY tersebut. 

"Baca dengan baik surat itu. Sebaiknya berhati-hati dalam komentar. Kita lebih punya pengalaman bagaimana menarik pemilih Jateng, Jatim dan swing voters," tegas Andi Arief. 

"Memangnya kalau Prabowo-Sandi kalah lalu Demokrat untung? Bagaimana logiknya," lanjutnya. 

Diakuinya memang politik identitas pernah menang di Jakarta saat Pemilu 1987 dan Pilkada DKI 2017. 

"Namun itu hanya fenomena Jakarta. Secara nasional belum pernah menang sejak Pemilu 1955," tegasnya. 

Andi Arief melihat kampanye terbuka 02 sejak Sulawesi Selatan sampai Sumatera Barat disambut meriah masyarakat, karena tidak dengan politik identitas. 

"Jangan sampai kemenangan yang sudah di depan mata dikalahkan oleh taktik yang keliru. Saatnya inklusif, meluaskan dukungan," kata Andi Arief mengingatkan. 

Andi Arief juga menegaskan, Partai Demokrat mendukung penuh kampanye 02 dari awal Makassar sampai terakhir di Padang. 

"Juga tetap konsisten mendukung mesti berbeda pendapat dengan konsep kampanye di Jakarta kemarin," tambahnya. 

Partai Demokrat sendiri memilih menjadi faksi kerakyatan dalam tubuh koalisi Adil Makmur, meski ada juga faksi keumatan. Faksi ini dipilih Partai Demokrat karena merasa bertanggung jawab kepada rakyat. 

Sebagai pimpinan koalisi, Andi Arief berharap Prabowo mau dan mendengarkan semua faksi dalam koalisi.

"Mudah-mudahan konsep "people" dalam arti luas akan jadi tema kampanye di sisa waktu yang ada," demikian mantan staf khusus presiden SBY ini. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita