GELORA.CO - Pidato Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri saat kampenye terbuka di GOR Pandawa Solo Baru, Sukoharjo menuai sorotan.
Dalam pidato itu, Mega menyebut warga negara yang golput di pemilu sebagai seorang pengecut dan tidak punya pendirian. Baginya, warga yang golput sama saja tidak jalankan kewajiban sebagai warga negara.
"Jangan golput. Golput itu pengecut, tidak punya pendirian, tidak punya harga diri, tidak usah jadi warga negara Republik Indonesia," katanya.
Politisi Demokrat, Andi Arief menilai pernyataan Mega tersebut sebagai bukti bahwa putri proklamator RI itu suka perubahan. Sebab, pidato tentang golput Mega di Sukoharjo berbanding 180 derajat dengan pidato Mega yang diunggahnya.
“Bu Mega ini seneng perubahan. Pernah pidato menangis soal Aceh dan kenaikan BBM, saat berluasa operasi militer di Aceh dan BBM naik. Janji capres pada Prabowo malah diberikan ke Jokowi. Dulu golput, hari ini mau usir WNI yang golput. Seneng gonta-ganti tergantung situasi,” kata Andi dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (31/3).
Adapun dalam kicauan itu, Andi menyertakan sebuah video Megawati saat masih berpidato di hadapan para pendukung. Di video berdurasi 16 detik itu, Mega menyatakan dirinya akan golput.
“Saya menyatakan pada hari ini, hak politik saya sebagai warga negara tidak akan saya gunakan dalam pemilu tanggal 29 mei,” kata Mega.
Saat Pemilu 1997, Mega memang tegas menyatakan tidak akan hak pilihnya. Ini lantaran pemerintah Orde Baru mencabut hak Mega untuk dipilih. [rmol]