GELORA.CO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan tiga akun di media sosial yang dianggap menyebarkan video kecurangan KPU. Dalam video yang beredar itu dikatakan bahwa server KPU telah mengatur kemenangan salah satu paslon dalam pilpres mendatang.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan pihaknya merasa dirugikan atas sebaran video tersebut. Atas alasan itu, pihaknya melaporkan ke Bawaslu.
"Berdasarkan tuduhan tidak berdasar yang beredar melalui video di media sosial, maka KPU merasa dirugikan dan malam ini melaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Ada beberapa hal yang kita laporkan, sekurang-kurangnya ada 3 akun di media sosial," ujar Arief di Bareskrim, Gedung Awaloedin Djamin, Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).
Arief turut melampirkan sejumlah alat bukti berupa rekaman video, dimana di dalamnya terdapat beberapa orang yang menyampaikan hal yang tidak benar.
Namun demikian, dia menegaskan tidak mengetahui siapa yang berada dalam video tersebut. KPU, kata Arief, hanya fokus melaporkan akun yang digunakan untuk menyebarkan video itu.
"Saya tidak tahu itu siapa (yang berada di dalam video). Yang kami laporkan akun-akun yang digunakan untuk menyebarkan video tersebut, dan video sendiri kita sampaikan di dalamnya ada beberapa orang yang saya tidak tahu siapa dia, tapi menyampaikan informasi yang tidak benar terkait KPU," jelasnya.
Lebih lanjut, Arief menegaskan pelaporan kepada aparat penegak hukum ini adalah upaya KPU untuk menangkal hoax. Dia juga berharap pelaku penyebar hoax tersebut dapat segera ditangkap.
"Dan kami tentu sangat berharap pelaku yang menyebarkan berita tidak benar ini bisa ditangkap dan harus tahu mana yang hoax, mana yang fakta," tukas Arief.
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Albertus Rachmad Wibowo, menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti pelaporan dari KPU.
Saat ini, ia mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut lantaran belum melakukan pemeriksaan.
"Ketua KPU beserta seluruh komisioner, kita akan menindaklanjuti (laporan). Saya belum bisa beri keterangan apapun karena kita belum melakukan pemeriksaan. Malam ini kita akan lakukan pemeriksaan," kata Rachmad.
Sebelumnya viral video berisi tuduhan ke KPU KPU mengatur agar Jokowi-Ma'ruf Amin menang 57%.
Video yang viral itu memperlihatkan seorang pria bicara di sebuah pertemuan. Pria itu bicara banyak hal, salah satunya soal KPU.
"Di KPU, saya bulan Januari ke Singapore karena ada kebocoran data. Ini tak buka saja. 01 sudah membuat angka 57%," kata pria tersebut.
Tidak diketahui siapa pria di video tersebut dan pertemuan apa yang sedang berlangsung. Tidak ada pula keterangan soal kapan video itu diambil. (*)
Sebelumnya viral video berisi tuduhan ke KPU KPU mengatur agar Jokowi-Ma'ruf Amin menang 57%.
Video yang viral itu memperlihatkan seorang pria bicara di sebuah pertemuan. Pria itu bicara banyak hal, salah satunya soal KPU.
"Di KPU, saya bulan Januari ke Singapore karena ada kebocoran data. Ini tak buka saja. 01 sudah membuat angka 57%," kata pria tersebut.
Tidak diketahui siapa pria di video tersebut dan pertemuan apa yang sedang berlangsung. Tidak ada pula keterangan soal kapan video itu diambil. (*)