GELORA.CO - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku belum tahu soal insiden seorang kader partainya yang menyerukan untuk keluar dari koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga Uno. AHY mengaku tidak kenal dengan kader Partai Demokrat itu.
AHY sempat bertanya siapa sosok yang melakukan hal itu dan di mana dia melakukannya. Awak media kemudian memberitahukan bahwa orang tersebut adalah Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ardi Mbalembout.
"Tidak tahu saya. Siapa dia," kata AHY kepada media di Golden Ballroom, Sabtu (13/4).
AHY pun enggan berkomentar lebih lanjut. Namun, AHY mengaku tak akan pulang dari lokasi debat sebelum acara selesai. Dia mengaku keluar ruang debat sebentar hanya untuk ke kamar kecil. "Tidak, Tidak pulang," tegasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, tampak meninggalkan arena debat capres-cawapres di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu malam. Ferdinand meninggalkan lokasi ketika debat masih berlangsung.
Ferdinand tampak keluar dari arena debat di Grand Ballroom, sekitar pukul 21.10 WIB. Saat ditanya awak media, dia hanya mengatakan sedang sakit perut. "Sakit perut," ujarnya singkat.
Kemudian, saat ditanya kembali apakah hal itu terkait dengan pernyataan Prabowo di dalam debat, Ferdinand enggan menegaskan. Prabowo sempat menyinggung tentang presiden-presiden Indonesia sebelum Joko Widodo yang membuat kesalahan terkait kondisi bangsa pada akhir segmen kedua.
"Presiden California kali," tukasnya.
Pernyataan Prabowo yang menyinggung presiden sebelumnya disampaikan saat menanggapi Jokowi dalam debat. "Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini bukan salah bapak, ini salah Presiden-Presiden sebelumnya," ujarnya.
Sebelum meninggalkan arena debat, Ferdinand juga sempat menenangkan rekannya, Sekreris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ardi Mbalembout. Ardi tidak diperbolehkan masuk ke dalam arena debat karena tidak memiliki gelang tanda pengenal undangan.
Ardi sempat emosi dan berteriak-teriak. "Bilang Pak AHY, mulai sekadang Demokrat keluar dari koalisi," teriak Ardi dengan suara kencang.
Kejadian itu mengundang keingintahuan media. Media pun segera mengerubungi Ardi.
Ardi sempat beradu argumen dengan Ferdinand dan Imelda Sari. Ferdinand memeluk dan menenangkan Ardi untuk meredakan amarahnya.
Ketiganya berbicara mengenai hal apa yang sebenarnya terjadi sebelum Ardy berkata dengan suara tinggi itu. Setelah itu, kepada wartawan Ferdinand mengatakan, ada miskomunikasi yang terjadi dengan panitia.
"Ini kan dia punya undangan, gelangnya katanya nggak ada, jadi nggak bisa masuk. Ya dia marah, proteslah," terangnya.
Terkait dengan kalimat yang teriakan Ardy, ia menjelaskan, yang menentukan arah politik partai bukanlah kader, melainkan ketua umum dan majelis tinggi partai. Karena itu, ia menilai, apa yang diteriakkan anak buahnya itu hanyalah reaksi sesaat karena emosi.
"Itu reaksi emosional sesaat saja. Nggak perlu dipermasalahkan. Kita tetap mendukung Pak Prabowo, Pak Sandi," katanya. [rol]