4 Partai Pengusung Jokowi Tidak Suka Bila PAN Bergabung

4 Partai Pengusung Jokowi Tidak Suka Bila PAN Bergabung

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Arsul Sani mengaku tidak tertarik membahas arah politik Partai Amanat Nasional, yang dikabarkan mulai merapat ke kubu Jokowi.

Menurut Arsul, saat ini masih terlalu pagi meributkan parpol koalisi lain yang ingin bergabung. “Fokus kami saat ini adalah mengawal penghitungan suara pilpres yang secara konsisten menunjukkan keunggulan paslon 01 dalam perolehan suara,” ujar Arsul seperti dikutip dari Rakyat Merdeka, Senin (29/4).

Politikus yang juga Sekjen PPP ini menambahkan, gerbong koalisi parpol pengusung Jokowi-Amin sudah penuh. Tanpa PAN bergabung, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sudah cukup kuat di parlemen.

"Dari sisi kekuatan di parlemen sebenarnya partai-partai KIK akan menguasai kursi sekitar 60 persen. Sehingga tanpa PAN berbalik mendukung, dukungan KIK terhadap paslon 01 jika nanti memerintah sudah cukup,” tegas Arsul.

Hal senada juga disampaikan Jubir TKN Ace Hasan Syadzili. Menurut politikus Golkar ini, ada atau tidak adanya PAN dalam koalisi tidak menjadi pengaruh. “Kalau misalnya koalisi sudah menguasai di parlemen, saya kira pemerintahan Pak Jokowi akan efektif dengan KIK ini. Jadi artinya, kami sudah kuat,” kata Ace.

Selain sinyal dari PPP dan Golkar tadi, dua parpol anggota KIK lainnya sudah terang-terangan menolak kehadiran PAN. Mereka yang menolak ialah PSI dan PKPI. Jubir PSI Dedek Prayudi menyarankan, sebaiknya PAN berpikir ulang kalau mau gabung.

Apalagi di PAN, ada sosok Amien Rais yang selalu bersikap berseberangan dengan Jokowi. “PAN melalui Amien Rais telah berulang ‘provokasi’ baik itu secara eksplisit maupun implisit untuk mengggembosi Pak Jokowi. Ini jadi catatan kami,” katanya kepada Rakyat Merdeka, Minggu (28/4).

Sementara Wakil Ketua Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi menilai, PAN tidak punya urat malu kalau sekarang berpikir pindah koalisi. Ini sama saja seperti kejadian di awal pemerintahan Jokowi kemarin. “Ada gula ada semut. Di mana ada kekuasaan, di situlah PAN akan merapat,” katany.

Namun, PKPI, lanjut dia, tentu tidak bisa menolak bila Jokowi selaku presiden akhirnya menerima PAN. “Kalau PKPI ditanya, maka kami akan memberikan saran,” ujarnya. [jp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita