GELORA.CO - Pengumuman tim kerja Prabowo-Sandi diyakini sebagai bentuk sisi demokrasi pasangan calon 02. Sebaliknya, paslon 01 Jokowi-Maruf hingga kini belum merilis nama-nama yang akan membantunya jika kembali terpilih.
Ketua Perkumpulan Swing Voters Indonesia, Adhie M. Massardi mengatakan, sosok Jokowi tidak punya kekuatan untuk melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Prabowo.
Menurut Adhie, ini sama halnya dengan Pilpres 2014. Jokowi tidak punya kekuatan, dia harus izin kepada ketua-ketua parpol koalisi untuk membentuk kabinet.
"2014 rakyat percayakan kekuasaannya pada Joko Widodo untuk bentuk kabinet yang kerja untuk sejahterakan rakyatnya. Tapi mandat itu diberikan Jokowi pada kumpulan ketum parpol. Jadilah kabinet partitokrasi. Padahal janjinya enggak perduli orang parpol," sebut dia di akun twitter @AdhieMassardi, Senin (15/4).
Pandangan dia, hal itu yang coba dihindari Prabowo dengan mengumumkan setidaknya 80 nama yang disebut-sebut akan membantu Prabowo-Sandi jika diberi mandat pada Pilpres 2019.
Jelas Adhie, Perkumpulan Swing Voters Indonesia mendorong dua paslon agar lebih awal mengumumkan kabinet.
"Kami ingin nama-nama lebih awal agar tak terulang (kabinet partitokrasi)," demikian Adhie. [rmol]