GELORA.CO - Pemilihan Lapangan Banyuanyar Solo untuk kampanye terbuka perdana kubu capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno (Prabowo-Sandi), dinilai sebagai strategi 'menusuk jantung' lawan.
Menurut Pengamat Politik dan Ketatanegaraan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, pemilihan Lapangan Banyuanyar di Jalan Adi Soemarmo, Margomulyo RT 02 RW 03, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari itu, merupakan upaya meyakinkan konstituen.
"Itu bermakna simbolik politik," tuturnya, Kamis (21/3/2019).
"Jadi untuk meyakinkan konstituen 02 bahwa pertarungan dimulai dari jantung pemilih loyalis 01 dan PDI-P," jelas dia menekankan.
Karena lanjut dosen Fakultas Hukum (FH) itu, kawasan yang dipilih hanya berjarak 200 meter dengan rumah capres nomor urut 01, Jokowi.
Apalagi strategi itu biasa dikenal dengan 'menusuk dari jantung' lawan untuk mengawali kampanye terbuka yang dimulai 24 Maret 2019 mendatang.
"Sekaligus untuk menaikkan adrenalin konstituen 02 agar bersemangat memenangkan 02 yang dimulai dari rumah 01 (Jokowi) di Sumber," ungkap dia.
Sebelumnya, kampanye terbuka kubu capres dan cawapres Prabowo-Sandi memilih Lapangan Banyuanyar yang dekat dengan rumah Presiden Jokowi.
Ketua BPN Prabowo-Sandi Solo, NR Kurnia Sari mengungkapkan, usulan pemilihan lokasi Lapangan Banyuanyar yang hanya berjarak 200 meter dengan rumah Jokowi, adalah usulan para relawan.
"Jadi yang menggelar relawan bersama BPN Prabowo-Sandi Solo," ucapnya.
"Banyak tokoh-tokoh yang akan hadir," jelas dia. [trb]