GELORA.CO - Kabar Internet Protocol (IP) Address yang terletak di Mabes Polri digunakan buzzer melalui aplikasi android bernama Sambhar terus memunculkan beragam komentar. Diantaranya dari mantan politisi Partai Demokrat Andi Arief.
Ihwal Sambhar ini, Andi Arief mengaku terkenang dengan masa kecilnya. Mantan politisi Partai Demokrat ini berterus terang mengaku merupakan alumni Sambhar.
“Waktu kecil saya Pramuka juga alumni Sambhar atau samapta bhayangkara. Tetapi bukan untuk bekerja di sosial media, membantu mengatur lalu lintas,” ungkapnya Andi, Minggu (10/3).
Andi berseloroh, para alumni Sambhar, konon kode akun twitter ada angka di belakangnya. Puluhan ribu jumlahnya.
Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan, bahwa IP Address Mabes Polri itu bisa digunakan siapa saja melalui penggunaan Wi-Fi di area Mabes Polri, Jakarta Selatan.
"IP Mabes Polri ini area publik, jadi bisa diakses publik," kata Dedi.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini mengakui kepolisian sedang mengidentifikasi pemilik akun @Opposite6890.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah melakukan profiling akun tersebut.
“Sudah dilakukan Dit Siber, akan memprofil dan identifikasi siapa yang memiliki akun @Opposite6890 sebagai akun anonimus itu," jelas Dedi. [rmol]