GELORA.CO - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy membenarkan bahwa dirinya saat ini tengah berupaya membawa pendakwah Abdul Somad ke “tengah”. Melalui kader PPP asal Riau Rusli Effendi, Dewan Penasihat Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf ini melobi Somad.
Setidaknya jika tak mendukung Jokowi, Rommy meminta Abdul Somad tidak menunjukkan keberpihakannya kepada Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2019 ini.
Namun, Rommy tidak menjawab lugas ketika ditanya ihwal keberpihakan pendakwah yang dikenal dengan nama Ustad Abdul Somad itu dalam pemilihan presiden 2019, usai lobi-lobi politik dilakukan. “Kalau itu, pastinya silakan ditanyakan ke UAS saja,” ujar Rommy kepada Tempo pada Ahad, 3 Maret 2019. Adapun Abdul Somad tak menjawab saat dimintai klarifikasi oleh Tempo melalui pesan WhastApp ke nomor pribadinya.
Sebagaimana tersiar dalam video singkat yang viral di media sosial, Abdul Somad mengatakan tak akan berceramah dalam acara yang mengundang calon presiden dan wakil presiden. “Untuk menjaga netralitas,” ujar Somad dalam cuplikan berdurasi kurang dari semenit itu.
Dalam Majalah Tempo edisi 4-10 Maret 2019, Romahurmuziy mengatakan dirinya juga mengajak dai Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym ke “tengah”. Tahun lalu, ia menemui Gymnastiar, yang juga pernah direkomendasikan oleh ulama pendukung Prabowo sebagai calon wakil presiden, dan menanyakan pandangannya soal pemerintahan Jokowi. Belakangan, kata Romahurmuziy, “Saya lihat postingan Aa Gym sudah tidak berbicara soal pasangan nomor urut 01 atau 02 lagi.”
Abdul Somad dan Abdullah Gymnastiar masuk dalam daftar tokoh agama yang imbauannya paling didengar oleh pemilih menurut survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Abdul Somad menempati posisi nomor wahid. "Elektoral yang tercatat mendengarkan ujaran-ujaran Abdul Somad mencapai 30,2 persen," kata Peneliti LSI Denny JA, Ikrama M, dalam konferensi pers bertajuk Ulama dan Elektoralnya di gedung LSI, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu, 14 Oktober 2018.
Suara masyarakat yang mengikuti imbauan Abdul Somad ini mengungguli empat ulama populer lainnya. Di antaranya Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Abdullah Gymnastiar, dan Rizieq Shihab. Menurut Ikrama, Abdul Somad didengarkan karena konten-konten dakwahnya. Selain itu, popularitasnya melonjak lantaran ia pernah diajukan oleh kelompok ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto saat Ijtima Ulama pertama.
Akibat hal ini, Abdul Somad kerap dipersepsikan lekat dengan Prabowo. Namun, dia menolak secara halus ketika diusulkan menjadi cawapres mendampingi Prabowo ketika itu. "Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo," tulis Somad. lewat akun facebook-nya, akhir Juli 2018 silam.