GELORA.CO - Puluhan warga Dusun Sawen Desa Tanjung, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, mengelar aksi unjukrasa di kantor DPRD setempat, Senin (25/3). Mereka menolak rencana perubahan fungsi jalan poros desa, yang akan dilakukan oleh PT Waskita Karya (WK).
Aksi itu dilakukan warga karena PT WK mengerjakan proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM). Rencananya PT WK akan mengubah jalan poros desa yang awalnya lurus menuju ke sejumlah desa lain, dibuat membelok sehingga jarak tempuhnya menjadi jauh.
"Jalan poros desa ini adalah warisan nenek moyang, sudah ada sejak jaman dahulu dan menjadi sarana vital warga desa dalam melakukan aktifitas sehari-hari,” ujar Koordinator Supri seperti dilansir RMOLJatim.
Menurut warga, kalau jalan poros desa diubah, maka warga Desa Tanjung yang hendak menuju ke Desa Turirejo maupun sebaliknya yang biasanya ditempuh waktu 15 menit, menjadi setengah jam.
"Tidak hanya itu saja, kondisi jalan penghubung antara dua desa tersebut sangat sepi. Terutama waktu malam hari atau pas turun hujan. Kami khawatir bisa memicu timbulnya aksi kejahatan. Apalagi belokan jalan tertutup jalan tol, ini yang menjadi keberatan warga," katanya.
Ditambahkan Supri, warga menghendaki agar PT WK selaku pelaksana proyek jalan tol tidak mengubah tapi mengikuti kondisi jalan saat ini yang lurus.
"Permintaan warga sederhana, PT WK tidak mengubah kondisi jalan yang lurus menjadi berbelok. Jika tuntutan kami diabaikan, maka kami tak segan-segan menggelar demonstrasi yang lebih besar lagi dari hari ini," tutupnya. [rmol]