GELORA.CO - Presiden Jokowi beberapa hari yang lalu ikut berdesak-desakan naik commuter line atau KRL saat pulang kerja dari Stasiun Tanjung Barat menuju Bogor. Aksi Jokowi itu disindir Rocky Gerung.
"Saudara-saudara, republik ini kekurangan akal sehat, hobi saya naik gunung untuk akal sehat, kawan saya hobinya naik KRL. Kita bayangkan orang miskin wajar naik KRL dan foto-foto," kata Rocky saat mengisi diskusi Politik Sehat Politik Berakal di Denpasar, Bali, Sabtu (9/3/2019).
Rocky lalu menyinggung jumlah biaya yang mesti dikeluarkan negara untuk pengamanan presiden. Apalagi pengamanan seorang kepala negara harus melalui protap khusus.
"Itu berapa banyak uang negara yang harus dikeluarkan untuk mengamankan 4 jam sebelumnya? Biaya besar, mesti disterilisasi. Pertanyaan kita APBN presiden yang dikeluarkan untuk naik dan bergelantungan di KRL dari mana kan mesti dipertanggungjawabkan," cetusnya.
Rocky juga menyinggung soal bahayanya aksi Jokowi naik KRL berdesak-desakan bersama warga meski tetap dalam pengawasan Paspampres. Dia khawatir bisa saja Jokowi mengalami kecelakaan dan harus dievakuasi menggunakan ambulans.
"Sebetulnya itu membahayakan keamanan beliau, karena justru dia presiden kita persiapkan anggaran khusus untuk naik mobil RI 1 itu sudah SOP-nya. Kalau seandainya terjadi kecelakaan kita mesti sewa ambulans lagi untuk beliau. Itu ambulans serius," kata Rocky yang disambut gelak tawa hadirin.
Sebelumnya, momen Jokowi naik KRL itu dilakukan pada Rabu (6/3) lalu. Jokowi menyebut alasannya berdesak-desakan untuk mengetahui langsung kondisi transportasi KRL di jam sibuk.
"Ya tujuannya untuk melihat kondisi yang sebenarnya dan kita betul-betul merasakan betul kondisi sebenarnya," kata Jokowi seusai peresmian Jalan Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar di Gerbang Tol Natar, Lampung Selatan, Jumat (8/3). [dtk]