Ratusan Warga Tegal Derita Gangguan Jiwa karena Kesulitan Ekonomi

Ratusan Warga Tegal Derita Gangguan Jiwa karena Kesulitan Ekonomi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebanyak 109 warga di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengalami gangguan jiwa. Sebelum menderita gangguan jiwa, mereka rata-rata mengalami permasalahan ekonomi.

Para penderita tersebut harus mendapatkan perawatan secara berkala di Puskemas Jatinegara. Puskemas ini memiliki layanan perawatan Kesehatan Jiwa (Keswa) sejak 2017 lalu.

“Ada 109 Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang kami rawat secara berkala. Ini jumlah pasien yang kami catat sejak layanan Keswa dibuka sampai Februari ini,” kata Kepala Kepala Puskesmas Jatinegara, Curki SKM, Senin (4/3), sebagaimana diberitakan Radartegal.com (Jawa Pos Group).

Menurut Curki, sebagian besar pasien gangguan jiwa yang dirawat sebelumnya mengalami permasalahan ekonomi. “Gejala awalnya sebagian besar karena stres dengan tuntutan ekonomi,” ungkapnya.

Dalam perawatan, Curki menjelaskan, pasien ODGJ diberikan bimbingan Keswa secara berkala agar mereka bisa mandiri alias sembuh. Jika ada pasien yang kondisi gangguan kejiwaannya masuk kategori berat, maka akan dirujuk ke RSUD Dr Soeselo, Slawi atau RS Mitra Siaga, Kecamatan Kramat. “Penanganan ODGJ ini juga melibatkan beberapa pihak lintas sektor,” jelasnya.

Curki menambahkan, para penderita ada yang dibawa ke puskesmas oleh keluarganya, ada juga yang didatangi oleh petugas puskemas. “Ada penanganan jemput bola dengan mendatangi langsung rumah mereka,” ucapnya.

Programmer Layanan Keswa Puskesmas Jatinegara Rereb Kanthi Pangestu menyebut, dari total 109 pasien ODGJ, terdapat 10 orang yang sudah sembuh.

Meski begitu, para pasien ODGJ yang telah dinyatakan mandiri itu tetap harus melakukan pengecekan Keswa secara berkala karena masih rentan mengalami stres kembali.

“Mereka masih rentan stres kembali jika tidak dirawat secara berkala meski sudah dinyatakan mandiri. Artinya, jika sudah sembuh, pengecekan rutin ke puskesmas tetap harus berjalan,” pungkas Rereb. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita