GELORA.CO - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berpeluang besar untuk "mendepak" petahana, Joko Widodo (Jokowi) dari Istana Negara melalui ajang Pilpres tahun 2019 nanti.
Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara mengatakan, berdasarkan hali survei lembaga yang dipimpinnya, selisih tingkat elektabilitas antara Jokowi dengan Prabowo kini mulai menipis, yakni hanya terpaut 8 persen.
Yang mana pada kenyataannya, tingkat elektabilitas Jokowi kini hanya 49 persen, sementara Prabowo 41 persen. Selebihnya 10 persen responden menyatakan masih ogah menjawab.
"Prabowo-Sandi punya peluang mengejar dengan 41 persen karena masih ada yang belum menentukan pilihan sebanyak 10 persen," katanya dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3).
Namun demikian, diingatkannya kalau kemenangan dapat diraih jika Prabowo-Sandi memiliki kemampuan untuk merebut hati dan suara dari swing votters ataupun undicided votters yang kebanyakan masih menganggap pembangunan infrastruktur pemeritahan saat ini belum mampu memperbaiki kondisi ekonomi bangsa.
"Nah momentum ini menciptakan momentum bagi Prabowo-Sandi untuk mengejar ketertinggalan elektabilitasnya," pungkasnya.
Perlu diketahui, semua pernyataan yang diungkapkan Igor itu berdasarkan hasil lembaga yang dipimpinnya. Survei itu diselenggarakan sejak tanggal 27 Desember 2018 sampai 08 Januari 2019 lalu dengan melibatkan 1.213 responden. Mereka dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error sebesar 3 persen. Adapun tingkat kepercayaan survei yakni 95 persen. [rmol]