Pidato NU Jadi Fosil jika Jokowi Kalah, Kyai Ma'ruf Dinilai Abai terkait Hoax di Depan Matanya Sendiri

Pidato NU Jadi Fosil jika Jokowi Kalah, Kyai Ma'ruf Dinilai Abai terkait Hoax di Depan Matanya Sendiri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebuah video mempelihatkan seorang kiai berpidato di depan Ma'ruf Amin dan puluhan kiai viral di media sosial. Jadi polemik karena isi pidato menyinggung ajakan memenangkan pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Nahdlatul Ulama disebut akan jadi fosil jika Jokowi tak menang pada Pemilihan Presiden 2019.

Video menggambarkan ratusan orang dengan busana seperti ulama dan kiai berkumpul duduk lesehan di sebuah ruangan, seperti ruang tamu. Di kursi, sosok calon wakil presiden Ma'ruf Amin duduk bersama beberapa kiai. Di tengah kumpulan, berdiri seorang kiai berpidato atau orasi. Suasana seperti acara internal.

Sosok yang berpidato disebut-sebut adalah Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Anwar Iskandar. Di dalam video juga terlihat Ketua Tanfidziyah NU Jatim, Marzuki Mustamar. Mereka mendengarkan orasi yang disampaikan Anwar Iskandar.

Orasi Kiai Anwar terdengar berapi-api dan berisi arahan memenangkan Jokowi-Ma'ruf. "Mereka ini akan membuat suatu kekuatan, yang apabila terjadi akan menjadikan Islam mainstream, seperti NU ini, seperti pesantren ini, hanya akan menjadi fosil di masa depan," katanya dalam video.

"Jangan berpikir masih ada tahlil, jangan berpikir masih ada zikir di Istana, jangan berpikir masih ada santri, apabila sampai Kiai Ma'ruf ini kalah. Naudzu billaahi min dzaalik. Panjenengan semuanya masih mau Hari Santri? Masih ingin zikir berkumandang di Istana? Masih ingin marwah Nahdlatul Ulama dan ahlussunnah wal jamaah berkembang di Indonesia?" tanya Kiai Anwar dan dijawab hadirin, 'masih'.



Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menilai bahwa apa yang disampaikan oleh ulama tersebut tak ubanya fitnah. Ironisnya, Ma'ruf yang hadir kala itu tidak berusaha untuk menghentikannya.

"Saya kira itu adalah fakta hoaks ditebar di depan mata beliau sendiri," kata Dahnil dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (19/3). "Dan beliau tidak mencegah apalagi berusaha meluruskan."

Sikap Ma'ruf, dikatakan Dahnil, berseberangan dengan apa yang pernah ia katakan saat Debat Cawapres, Minggu (17/3) lalu. Kala itu Ma'ruf dengan lantang akan memerangi hoaks yang beredar.

"Padahal dengan penuh keyakinan beliau menyampaikan di debat akan melawan hoaks," ujar Dahnil. "Ibda binafsihi (mulai dari diri sendiri) agaknya pesan ini penting."

Dahnil juga menyayangkan pihak kepolisian yang seakan abai melihat fenomena itu. Ia menilai ketidakdilan selalu menimpa kubu Prabowo-Sandiaga.

"Ganjil, aparat kepolisian mereka nyaris tidak bertindak cepat dengan fitnah dan semburan-semburan hoaks yang dilakukan pihak pendukung Jokowi-Ma'ruf," tegas Dahnil. "Tapi cepat sekali bergerak apabila yang melakukan adalah pendukung Prabowo-Sandi." (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita