GELORA.CO - Bebasnya Siti Aisyah dari ancaman hukuman di Malaysia menambah catatan keberhasilan perlindungan WNI di negeri orang.
Sebelumnya Capres Prabowo Subianto juga pernah menyewa pengacara terbaik untuk membebaskan Wilfrida Soik, TKW asal NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia.
Menurut politisi Nasdem Teuku Taufiqulhadi, bebasnya Siti Aisyah bukan karena terinspirasi dari langkah Prabowo selamatkan Wilfrida Soik, melainkan murni keberhasilan Kementerian Luar Negeri.
Bahkan Anggota Komisi III DPR ini malah membanggakan prestasi Ketua Umumnya Surya Paloh saat menyelamatkan ABK WNI di Kepualuan Sulu yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayaf.
"Saya rasa tidak sama sekali ya (terinspirasi dari Prabowo). Persoalan membebaskan ini adalah justru jauh telah dilakukan, misalnya oleh Pak Surya Paloh. Waktu kasus penyanderaan WNI di Mindanao dan Sulu," kata Taufiq saat ditemui di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (12/3).
Menurut dia, langkah itu telah berkali-kali dilakukan oleh Surya Paloh. Bahkan anak-anak dari para penyandera WNI itu malah disekolahkan di Yayasan Sukma milik Surya Paloh yang berada di Pidie, Aceh.
"Itu telah dilakukan berkali-kali dan hasil perundingan tersebut bagaimana kemudian dibebaskan WNI akhirnya disepakati dan menjadi lebih baik perkembangannya. Kemudian mereka meminta agar anaknya itu disekolahkan di Indonesia, di Yayasan Sukma yang ada di Aceh milik Pak Surya Paloh," bebernya.
Lanjut Taufiq, kini sudah ada puluhan anak Mindanao yang disekolahkan di Yayasan Sukma. Sehingga apa yang dilakukannya oleh Surya Paloh tersebut menurutnya lebih inspiratif ketimbang yang dilakukan oleh Prabowo.
"Anak-anak yang dulu orang tuanya melalukan penyanderaan kepada ABK WNI, jadi sekarang mereka bisa ditemukan di sana (Yayasan Sukma). Jadi apa yang dilakukan oleh Pak Surya Paloh ini lebih inspiratif," pungkasnya. [rmol]