GELORA.CO - Di tengah suasana politik tanah air yang sedang panas, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tiba-tiba memunculkan isu bahwa ada gerakan yang akan mengganti ideologi Pancasila.
Luhut menyebut ada gerakan yang mengarah pada keinginan mengganti ideologi Pancasila.
Luhut menyebut pernyataannya bukan sekedar spekulasi atau hanya ingin menakut-nakuti, melainkan benar-benar nyata.
Luhut mengaku punya data-data yang cukup akurat terhadap adanya gerakan yang akan mengganti Pancasila. Namun dia tidak ingin membukanya ke publik karena menurutnya tidak elok.
Hal serupa dikatakan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono. Hendro menyebut bakal terjadi pertarungan antara dua ideologi berbeda saat Pemilu 2019.
“Pemilu kali ini yang berhadap-hadapan bukan saja hanya subjeknya. Orang yang berhadapan bukan hanya kubu, kubu dari Pak Jokowi dan kubu dari Pak Prabowo, bukan. Tapi ideologi,” tutur Hendro di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menanggapi pernyataan dua jenderal purnawirawan tersebut di akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Sabtu (30/3/2019).
Menanggapi pernyataan Luhut, Hidayat mengungkit jurus hoax yang dimainkan lawan politik Anies Baswedan – Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.
“Jadi ingat, sebelum Pilgub DKI 2017, peringatan yg me-nakut2i spt ini, juga banyak; Kalau AniesSandi menang, Jakarta akan berubah jadi radikal, intoleran dll,” cuit Hidayat.
“Ternyata itu jurus hoax genderuwo. AniesSandi menang, dan terbukti tuduhan2 itu salah. Jakarta tetap toleran, moderat dst,” tambah mantan Ketua MPR RI itu.
Politisi PKS itu meragukan pernyataan Hendropriyono yang memunculkan isu khilafah yang akan mengganti ideologi Pancasila.
“Ideologi Pancasila berhadapan dengan Khilafah di Pemilu 2019? Seandainya tudingan itu ada benarnya, maka kampanye2 pemilu capres Prabowo&Sandi di daerah2 mayoritas Non Muslim, akan sepi. Nyatanya justru membludak ; di Menado, Papua&Papua Barat, Bali dll,” cuit Hidayat.
Selain Hidayat, mantan Kepala Staf TNI, Letjend (Purn) Johannes Suryo Prabowo juga meragukan pernyataan Luhut dan Hendro.
Wakil Gubernur Timor Timur 1998 itu justru mengajak Hendro dan Luhut melihat wanita-wanita cantik pendukung Prabowo agar otaknya segar.
JS Prabowo mengunggah beberapa foto wanita cantik yang berpose dengan mengacungkan dua jari sebagai simbol capres nomor urut 02, Prabowo – Sandiaga Uno.
“Pak Hendro dan pak Luhut coba lihat pendukung Prabowo Sandi ini biar gak mikirin khilafah terus,” cuit JS Prabowo di akun Twitter @marierteman, Sabtu (30/3/2019).
Politisi Demokrat Jansen Sitindaon juga mengunggah foto serupa,
Berikut ini foto-foto wanita cantik pendukung Prabowo yang diunggah di akun Twitter:
Pak Hendro dan pak Luhut coba lihat pendukung Prabowo Sandi ini biar gak mikirin khilafah terus...#IndonesiaCallsObservers#IndonesiaCallsCarterCenter pic.twitter.com/zgyWweAxkP— J.S. Prabowo (@marierteman) March 29, 2019
Politisi Demokrat Jansen Sitindaon juga mengunggah foto serupa,
Masak yg beginian ini mau buat khilafah? Yg benar itu kalau kita tidak hati² malah bisa buat "khilaf".— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) March 30, 2019
(Itu maka kalau lihat pendukung #prabowosandi itu yg agak meluas dikit dong boss. Lihatnya yg itu² aja sih. Katanya intelejen..) Salam dua jari untuk Indonesia Adil Makmur ✌️! pic.twitter.com/f6Hs13nvlw
Berikut ini foto-foto wanita cantik pendukung Prabowo yang diunggah di akun Twitter:
(*)